Review: Sense & Sensibility

Category: Movies
Genre: Drama
Rate: 4 out of 5

Image result for sense and sensibility movie

Film yang bersetting awal 1800-an ini diawali oleh Mr. Dashwood (Tom Wilkinson) yang tengah sekarat di ranjang kematiannya. Sesuai dengan hukum yang berlaku, ia mewasiatkan seluruh hartanya kepada anak lelaki dari pernikahan pertamanya, John Dashwood (James Fleet). Namun Mr. Dashwood berpesan pada John bahwa ia harus membagi sedikit hartanya kepada ketiga adik perempuan tirinya: Elinor (Emma Thompson) yang dewasa dan tenang, Marianne (Kate Winslet) yang meledak-ledak dan pecinta seni, dan Margaret (Emilie Francois) si bungsu yang suka petualangan. Kalau tidak, mereka akan hidup melarat. Namun niat awal John untuk menafkahi ketiga adik dan ibu tirinya dihalangi oleh istri John, Fanny (Harriet Walter) yang serakah.

Dalam masa transisi sepeninggal ayah mereka, John dan Fanny memutuskan untuk menginap di kediaman keluarga tiri mereka, yang tak lama akan jadi hak milik John. Tidak lupa Fanny mengundang adik lelakinya, Edward Ferrars (Hugh Grant) untuk mampir ke calon rumah baru mereka. Siapa sangka selama menginap di sana membuat Edward tertarik dengan Elinor. Melihat adiknya tertarik untuk menikahi perempuan tanpa harta, Fanny segera meminta keluarga tirinya untuk pindah dari rumah tersebut. Syukurlah mereka mendapatkan tawaran untuk tinggal di sebuah rumah yang tidak terpakai milik sepupu sang ibu di Devonshire. Namun perpisahan itu tidak membuat perasaan Elinor pada Edward pudar. Tetapi kekalutan asmara di antara anak-anak gadis Dashwood tidak usai di situ saja. Di tempat baru itu adiknya, Marianne, didekati oleh Colonel Brandon (Alan Rickman). Padahal Marianne menaruh hatinya pada Mr. Willoughby (Greg Wise) yang asal-usulnya tidak jelas.

Yang saya suka dari film ini:
– Film ini dibuat pada tahun 1995 oleh Ang Lee. Gambarnya baguuuuus. Dengan warna-warna hijau khas pedesaan Inggris
– Akting Emma Thompson udahlah ya nggak usah diragukan lagi. Dia berakting sebagai kakak yang paling dewasa dan harus menjaga kewarasannya demi seluruh keluarga dengan minim ekspresi. Tapi semuanya emosi terbaca dari mata dan wajahnya.
-Kate Winstlet cantik banget di sini. Masih ranum-ranum gimana gitu. Rambut keritingnya juga bagus banget!
– Sekilat kalau diceritain, plotnya itu kayak sinetron. Konfliknya harta, cinta yang terpisahkan oleh harta, nggak dianggap karena harta. Harta! Harta! Harta! Tapi berhasil diceritakan dengan cantik dan elegan di film ini.

Yang saya tidak suka dari film ini:
– Film ini menggunakan dialog khas orang Inggris di zaman itu yang penuh basa-basi. Kalau nggak sabar dan nggak faseh-faseh bahasa Inggris amat, bakal bingung di tengah film.

Film ini saya tonton di Netflix. Ini dia trailernya…

Comment

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: