No Shampoo Lalu Menyesal #Nopoo

Pada tanggal 13 Agustus lalu saya memutuskan untuk stop menggunakan shampo dan berubah haluan ke gerakan no shampoo atau yang sering disebut nopoo.

Kenapa saya berubah haluan?

Karena begini…

Saya dulu punya rambut yang kering. Lalu seusai saya melahirkan pada tahun 2014 lalu, rambut saya, entah bagaimana, berubah jadi berminyak. Saya sudah beberapa kali ganti merk shampo, namun tetap saja berminyak. Memiliki rambut berminyak atau kering punya kekurangan dan kelebihan masing-masing. Namun ternyata kekurangan rambut berminyak yang lepek dan cepat bau itu membuat saya jengah. Saya pun mencoba minta petunjuk Allah SWT melalui Youtube dan Google. Lalu saya pun ditemukan dengan video ini…

dan video ini

Dari video ini saya jadi tahu kalau rambut itu bisa dishampo pakai air baking soda dan biji lerak yang sudah direbus terlebih dahulu. Lalu gunakan cuka apel yang telah dicampur dengan air sebagai pengganti conditioner. Serba alami banget lah pokoknya.

Saya pun merasa, mungkin inilah jawabannya. Maka setelah berdiskusi dengan Si Punk Rock dan menginterogasi Mariska Tracy yang udah duluan nyoba metode nopoo, saya pun mau mencoba gerakan nopoo dengan biji lerak. Kenapa dengan biji lerak? Karena sejujurnya saya agak takut dalam memakai baking soda. Soalnya baking soda itu bisa membersihkan berbagai noda dan kerak. Jadi saya berkesimpulan, sepertinya baking soda itu keras. Tidak peduli bahwa banyak yang berhasil menggunakan metode nopoo dengan baking soda, salah satunya Mariska Tracy.

Jadi mari kita coba pakai biji lerak saja. Saya carilah penjual biji lerak di Google. Saya kemudian membeli biji-biji lerak itu di siniTak tanggung-tanggung saya pun langsung membelinya sekilo (abis tanggung kalau belinya dikit. Soalnya harganya nggak mencapai minimal transfer di bank juga).

Satu kilo biji lerak yang saya beli
Satu kilo biji lerak yang saya beli

Setelah biji lerak sampai di tangan, saya pun membeli cuka apel sebagai pengganti conditioner. Cuka apel bisa kita dapatkan dengan mudah di apotek. Harganya sekitar 40ribuan. Bisa untuk sebulan lebih (tergantung panjang rambut juga sih). Atas saran Mariska Tracy, saya pun pakai yang merk ini

(Foto: Cukaapletahesta.org)
(Foto: Cukaapletahesta.org)

Setelah semua bahan sudah ada tangan, kini saatnya memasak si biji lerak.

Saya pakai 5 biji lerak. Saya rebus seperti instruksi yang ada di Youtube. Tapi kok setelah direbus sekian lama, airnya tidak berubah warna seperti di Youtube? Ternyata karena biji lerak saya itu agak basah (lengket), maka biji lerak tersebut menyerap air rebusan tersebut dan menyimpan di dalam buahnya. Maka dari itu setelah airnya agak mendingin, saya remas-remas biji leraknya agak keluar sari-sari dari biji lerak tersebut. Benar saya, airnya mulai berubah warna dan mengeluarkan busa. Jika airnya dikocok juga akan segera mengeluarkan busa, tanpa menyisakan rasa licin di tangan khas deterjen. Yang ada tangan saya malah jadi kesat bersih.

Oke, air lerak sudah siap. Jangan lupa disaring biar serpihan-serpihan biji leraknya nggak ngikut. Untuk memudahkan penggunaan, saya pun memindahkan air lerak itu ke botol bekas shampo (ha ha ha). Sedangkan air campuran cuka apel saya taruh di botol bekas saos (ha ha ha)

Lalu keramas pun dimulai.

Basahin rambut.

Taruh air lerak ke kulit kepala. Gosok-gosok kulit kepala sedikit. Biarkan sebentar (saya gunakan waktu yang ada untuk sabunan).

Bilas rambut.

Kemudian taruh air cuka apel di batang rambut. Biarkan sebentar (saya gunakan waktu yang ada untuk gosok gigi dan sabun muka)

Bilas rambut.

Selesai!

Rasanya?

-Saya pikir rasa segar di kepala khas abis keramas itu berasal dari sabun/deterjen di shampo. Ternyata saya salah. Rasa segar dan bersih di kepala itu ya berasal dari air yang membasahi kulit kepala.

-Begitu rambut kering, kulit kepala saya terasa bersih sekali. Kesat dan bersih gitu deh. Nggak bau juga.

-Rambut saya juga jadi lembut. Semua berkat air cuka apel. Sejujurnya saya sempat pesimis apakah air cuka apel itu beneran bisa menggantikan conditioner yang melembutkan dan menghaluskan rambut. Ternyata beneran bisa! Sayangnya bau rambut abis keramas jadi beraroma cuka apel. Tapi dalam beberapa jam setelah rambut kering, baunya akan hilang kok.

Kesimpulan: saya senang!

Rambut saya setelah beberap ahari menjalani nopoo. Keritingnya lebih keluar.
Rambut saya setelah beberap ahari menjalani nopoo. Keritingnya lebih keluar.

Namun setelah lebih dari seminggu kok………kulit kepala saya jadi gampang gatal. Sepertinya kulit kepala saya terlalu kering sampai-sampai ia jadi gatal.

Tapi nggak apa-apa deh. Siapa tahu itu memang cara kulit kepala dan rambut saya beradaptasi dengan bahan-bahan alami dan non kimiawi ini.

Tapi setelah dua minggu kok………………..saya melihat banyak rontokan rambut saya di lantai rumah. Setelah saya perhatikan itu adalah rontokan rambut yang patah di tengah batang rambut. Bukan rontokan dari akar. Wah nggak beres, nih. Setahu saya kalau rambut yang rontok patah itu karena kurang nggak cocok dengan produk tertentu. Sedangkan kalau rontok dari akar itu bisa jadi karena tubuh kita kurang zat besi atau stres.

Memasuki minggu ketiga………….saya memutuskan untuk berhenti sekalian pakai metode nopoo. Rontok patah saya makin menjadi. Saya jadi nyeseeeeel banget. Karena untuk orang berambut keriting macam saya, butuh perjuangan ekstra untuk bikin rambut kami nggak ngembang dan rambut nakal yang mencuat ke permukaan. Dan sekarang rambut saya jadi banyak ‘anak rambut’ sisa patahan rambut yang menjulang dari permukaan rambut. Rambut saya jadi (lebih gampang) terlihat kribo dan tidak rapi.

Rambut saya saat ini. Jadi banyak anak rambut alias frizzy hair. Ada kantung mata juga. Eh itu beda kasus deng...
Rambut saya saat ini. Jadi banyak anak rambut alias frizzy hair. Ada kantung mata juga. Eh itu beda kasus deng…

Padahal salah satu hal yang membuat saya berani potong pendek alias bondol tahun lalu adalah karena saya tahu rambut saya nanti akan tumbuh dengan panjang yang sama. Jadi bye-bye anak rambut bandel yang bikin gemes. Eh ternyata rambut saya jadi patah karena nopoo pakai lerak. Aku jadi sedih gundah gulana terlarut dalam nestapa gimana gitu…

Rasanya kesedihan ini baru akan hilang kalau saya dapat vocer makan Sushi Tei 500 ribu #kode

Atau kalau dikasih tas baru dari Povilo #IniJugaKode

Atau kalau saya diajak jalan-jalan ke Disneyland Tokyo #IniMasihKodeJuga

Atau kalau saya dapat transferan amal dari Pangeran Arab sebanyak 5000 USD #UdahAhKodenyaKebanyakan

Sekarang saya balik menggunakan sampo yang biasa yang berbahan kimia. Saya kembali pakai merk yang terakhir kali saya pakai, yaitu Sampo Yang Bikin Rambut Sini Kinclong Sana Kinclong *lalu rambut si mahmud berkibar cantik karena kena hembusan angin sisaan jet coaster*

Walaupun saya kini menyesal menggunakan metode nopoo karena ternyata tidak cocok dengan rambut saya, namun saya harus berterima kasih juga karena sekarang saya jadi tahu ada conditioner alami, yaitu cuka apel. Sampai saat ini saya tetap pakai larutan cuka apel sebagai conditioner. Alhamdulillah rambut saya tetap lembut dan jarang kusut. Yah…walaupun saya nggak bisa sepenuhnya going natural dengan metode nopoo, seenggaknya saya bisa mengurangi pemakaian produk kimiawi dengan menggunakan cuka apel.

Begitulah kira-kira cerita saya…

Eh ada yang mau lerak saya yang nggak terpakai itu nggak? Kalau mau, nanti saya kirimin. Untuk di wilayah jabodetabek saya kirimin gratis deh. Untuk di luar wilayah jabodetabek, tinggal ganti ongkos kirimnya aja. Leraknya saya kasih gratis tis tis. Kalau Anda mau, kirim email ke krilianeh@gmail.com ya. Saya akan berikan lerak ini kepada yang email pertama. First email, first get.

 

16 tanggapan untuk “No Shampoo Lalu Menyesal #Nopoo”

  1. Hai mbak.. i’ve been using no poo shampoo yang pake baking soda for months now. Saya ngga kecewa hasilnya. Memang terkesan keras bahannya.. terkesan yaa.. tp sebenernya enggak kok, itu tergantung dari takarannya. Rambutku keriting dan kering juga kaya mbak panjang sebahu, aku biasanya pakai 2sdt baking soda dilarutin ke 1gelas (takaran berbeda tergantung panjang rambut).
    Mengatasi bau cuka apelnya, air campurannya saya ganti pakai air rebusan teh hijau yg bisa ngurangin rontok juga. Kadang saya tambahin 1-2 tetes essensial oil (tp akan menjadi lebih oily, soalnya rambutku frizzy banget).

    Baking soda beli di toko bahan roti 500g ga sampe 20rb bisa dipake berbulan2. Murah meriah.

    Shampoo macam ini memang harus banyak2 trial n error buat nyari takaran yang pas karena tiap orang jenia rambutnya beda2. Dan perbanyak stok sabar.

    Selamat mencoba…

  2. Terimakasih sharingnya kak. Dulu saya juga sama pernah pake lerak untuk keramas. Tapi memang jujur bisa bikin rambut makin patah ujungnya. Sekarang keramasanya seperti dulu, gak nopoo lagi…

Comment

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: