Review: Indian Predator: The Butcher of Delhi (2022)

Indian Predator: The Butcher of Delhi ini dokumenter yang digarap dengan baik.

Pada tanggal 20 Oktober 2006, kepolisian distrik barat New Delhi mendapat telepon dari orang yang mengaku baru saja menaruh mayat di depan pintu III penjara Tihar, New Delhi.
Polisi langsung mengecek ke TKP dan benar saja ada sesosok mayat di sana yang ditaruh di keranjang buah. Mayatnya utuh namun tidak berkepala. Polisi kesulitan untuk mengidentifikasinya. Di dalamnya ada surat dari sang pembunuh yang menjelaskan kalau ia tidak suka dengan kepala penjara Tihar di pintu III karena ia dulu pernah disiksa olehnya, makanya ia mengirimkan sebuah ‘hadiah’.
Mengingat rata-rata kasus penemuan mayat tak di kenal di New Delhi sekitar 40-50 per tahun, maka awalnya kepolisian Delhi tidak terlalu serius menanganinya. Namun ketika ditemukan kembali mayat-mayat berikutnya di tempat yang sama, kepolisian Delhi pun berjibaku mencari dalangnya.
Pelakunya ketemu! Namanya Chandrakant Jha, seorang buruh kasar di New Delhi. Chandrakant Jha ditangkap tanpa perlawanan. Sesampainya di kantor polisi, ia malah dengan tanpa beban menceritakan apa saja perbuatannya. Ternyata korban kekejaman Chandrakant Jha jumlahnya melebihi perkiraan…

Yang saya suka dari serial ini:
+ Serial dokumenter ini cuma terdiri dari 3 episode. Ketiganya lengkap dan padat. Narasumbernya bukan hanya kepolisian dan orang-orang terdekat pelaku, tapi juga kriminolog, wartawan, jurnalis hukum, sampai pengacara.
+ Meski ini adalah serial dokumenter kriminal, namun serial ini juga mengangkat isu sosial tentang urbanisasi dan perspektif masyarakat tentang sistem hukum penegakan hukum yang bobrok, dan tentang bagaimana sistem peradilan India yang bisa selicin itu membuat para penjahat lolos dari hukum.
+ Adegan reka ulangnya bagus! Digarap dengan baik. Pemilihan aktor untuk pemeran reka adegan Chandrakant Jhanya pas banget! Aktornya bukan hanya sekadar mirip, tapi bisa bikin serem dengan tatapan dinginnya. Angle pengambilan gambarnya juga bagus-bagus pas reka adegan.
+ Episode 3 kok berasa serem ya? >_<
+ Ini kesekian kalinya nonton dokumenter kriminal buatan India di Netflix. Dan sejauh ini bagus-bagus semua. Jujur saya lebih semangat nonton dokumenter kriminal India semacam ini daripada serial Korea.

Yang saya kurang suka dari serial ini:
– Agak penasaran dengan persepsi dan pandangan dari pihak keluarga Chandrakant Jha, tapi nggak ditampilin sama sekali di serial ini. Jadi agak terkesan seluruh dunia benci dengan Chandrakant Jha, tanpa ada yang bisa membela atau memberikan pandangan yang positif tentang dia sama sekali.

Rate: 4 out of 5
Serial ini saya tonton di Netflix.

Ini trailernya…



2 tanggapan untuk “Review: Indian Predator: The Butcher of Delhi (2022)”

  1. Aku sempet liat lewat di Netflix ku, cuma waktu itu msh ragu mau mau nonton mba. Krn ini dokumenter, kuatir nya bosen. Soalnya sempet nonton yg dokumenter India, ttg plbunuh diri berjamaah 1 keluarga, tapi kok ya ngantuk aku. Coba ah, mau nonton yg Indian predator ini ❤️. Apalagi cuma 3 eps

    • Oh dokumenter tentang keluarga Lalit itu ya? Kalau gitu artinya Indian Predator ini ngga cocok buat kamu mba. Krn lebih seru dokumenter Lalit ketimbang yang ini 😀

Comment

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: