Kue Kacang

Kue Kacang

Ini kejadian beberapa bulan yang lalu.

Kriby pulang dari sekolah.
Saya di kamar, lagi menyusui Baby B.
Kriby masuk ke kamar masih lengkap dengan seragam sekolahnya, jaket motor, dan masker. Dia mau ngasih kue kacang yang dia beli di sekolahnya.

“Bunda, ini kue kacang yang tadi aku beli di sekolah,” katanya sambil nyodorin bungkusan plastik kecil isinya dua kue kering sebesar jari kelingking.

Saya tidak mengindahkan omongannya. Saya malah menanggapi dengan omelan template khas dia pulang sekolah. “Eeeh belum ganti baju! Ganti baju dulu, cuci tangannya. Itu kan banyak kuman dari luar”.

Kriby diam, balik badan menuju kamarnya buat ganti baju.

Si Punk Rock kemudian muncul. “Bunda, tadi Kriby beli kue kacang. Katanya enak. Dia sisain buat Bunda cobain,” jelasnya.

Gelombang tsunami merasa bersalah langsung menghantam. Saya panggil Kriby. “Kakak beliin kue kacang buat Bunda?”

“Iya. Ini enak. Aku pengen Bunda sama Ayah cobain”.

“Coba sini, suapin Bunda. Bunda susah nih ambilnya karena lagi nyusuin adek”. Kriby kemudian menyuapi kuenya.
“Enak kak! Ini beli di mana?”

“Di kantin. Yang bikin Miss Evy”.

“Harganya berapa?”

“Dua ribu. Isinya lima.”

“Enak kak! Makasih ya udah sharing sama Bunda”.

Entah siapa yang mengajari Kriby, tapi dia kalau punya makanan enak selalu pengen saya dan ayahnya ikutan mencobanya.

Sepertinya bagi anak seumuran Kriby, dunianya masih seputar ayah dan ibunya. Jadi apa-apa dia pengennya berbagi dengan ayah dan ibunya. Sayangnya saya suka meremehkan hal ini. Karena tidak selamanya dia akan menganggap saya dan Si Punk Rock adalah dunianya. Begitu ia menginjak usia puber, saya dan Si Punk Rock akan menjadi orang asing baginya. Konon di umur segitu, mereka akan menganggap ‘Parents are the most annoying person in the world’.
Kami akan menjadi orang-orang yang paling tidak paham dengan dirinya. Makanya dia akan menarik diri dan mencari jati diri di dunianya sendiri.

Benar kata orang, anak itu cepat gedenya. Hari ini dia masih bayi, tahu-tahu besok dia udah puber aja. Hari ini dia masih nyisain kue kacang yang dia suka buat orang tuanya, mungkin besok dia udah ngacangin dan menutup diri nggak mau lagi ngobrol dengan orang tuanya.

Ini adalah sebuah pengingat untuk saya agar menikmati masa-masa romantis, manja, dan posesif anak selama dia masing menganggap saya adalah segalanya.

Comment

Krilianeh

A weirdo who managed the society to accept her for what she is.
A sushi freak.
Love to blog and tweet n’import quoi.
Often found as a girl who reads down in the middle of the crowd.
Enjoys meeting new people and listening to their life story.
Secretly like to think the unthinkable then depressed herself 😀
LOVE TO WATCH MOVIES AND REVIEW THEM (Yes, caps lock is needed)
On her 29th birthday, she got married to a very nice punk rock guy, whom often she called ‘Si Punk Rock’. ❤
A year later, she gave birth to a lovely daughter that later she called ‘Kriby’.
Then 9 years later Kriby got a sister that we called ‘Baby B’.

Let’s connect