Review: The Gentlemen (2024)

Series The Gentlemen ini bisa memberikan kita pandangan tentang arti gentlemen yang sebenarnya.

Serial ini menceritakan tentang keluarga bangsawan Horniman yang mewarisi gelar ‘Duke of Halstead’. Lord Halstead yang sudah tua sedang sekarat. Ia mengutus pengacaranya untuk memanggil semua anaknya untuk menyampaikan salam perpisahan sebelum ia meninggal. Ketiga anaknya adalah si sulung Freddy (Daniel Ings) yang suka pesta, si anak tengah Eddie (Theo James) yang jebolan militer, dan si bungsu Charlotte ‘Charly’ (Jasmine Blackborow) yang sedang kuliah. Dan benar saja, tak lama setelah berjumpa dengan semua anaknya, Lord Halstead berpulang.
Sepeninggalnya Lord Halstead, sang pengacara pun membacakan wasiat yang ia tinggalkan. Betapa terkejutnya mereka begitu tahu gelar ‘Duke of Halstead’ justru diwariskan ke Eddie si anak tengah. Freddy yang merasa dilangkahi pun berang. Namun ia tidak bisa apa-apa karena itu adalah wasiat yang sah, juga ia menyayangi sang adik serta keluarganya melebihi apapun.
Eddie awalnya berpikir tugas utama dia sebagai Lord Halstead adalah hanya mengurus properti kastil Halstead beserta ternak yang mereka miliki. Ia malah kepikiran untuk segera saja menjual properti luas ini berhubung sudah ada pembeli yang berminat yaitu seorang horangkayah bernama Stanley Johnston (Giancarlo Esposito). Namun muncul lah Susie Glass (Kaya Scodelario). Susie mengungkap sebuah rahasia yang selama ini dipendam ayah Eddie, yaitu selama ini lahan bawah tanahnya Lord Halstead telah disewakan untuk pabrik ganja milik Susie beroperasi. Tentu saja Susie melarang Eddie menjual propertinya atau akan ada konsekuensi yang harus Eddie dan keluarganya hadapi. Namun Eddie sebagai Lord Halstead yang bertanggung jawab terhadap keluarganya bertekad untuk menjauhkan keluarganya dari marabahaya. Segala cara Eddie tempuh namun tetap dengan gentlemen.

Yang saya suka dari serial ini:
+ Ceritanya bagus! Penulisan naskahnya apik. Kita akan dibawa hanyut dalam cerita komedi kriminal yang maskulin namun elegan khas gentlemen. Guy Ritchie sang kreator memang piawai dalam hal membuat film/series yang maskulin.
+ Tokohnya ada banyak dan kuat semua. Semua punya porsi untuk nambah konflik dan bikin mumet XD. Nggak ada tokoh yang sia-sia.
+ Aktingnya Theo James sebagai Eddie sang putera bangsawan pas banget. Kalem namun tidak bisa diremehkan.
+ Suka banget dengan make up dan wardrobenya Susie Glass. Tokoh ini bisa jadi ikonik banget. Sekalinya Susie nggak pakai make up, asli pangling banget.

Susie Glass yang cerdas dan solutif
Foto: Dok. Netflix

+ Sangat sangat SANGAT SUKA dengan bagaimana hubungan Eddie dan Susie dibuat platonik. Sehingga kita fokus mengikuti keruwetan konfliknya tanpa harus dibumbui percintaan atau seks yang nggak perlu.

Susie Glass & Eddie yang murni kerjaan. Kagak ada waktu buat cinta-cintaan
Foto: Dok. Netflix

+Oiya satu lagi, saya juga sangat suka bagaimana serial ini tidak memaksakan inklusivitas. Sehingga tidak ada tokoh kulit berwarna dan LGBT yang dipaksakan. Tokoh kulit berwarna tetap ada. Tapi penempatan dan penokohannya pas. Sedangkan tokoh LGBT, seingat saya nggak ada deh. Tapi orientasi seksual itu terasa tidak penting karena dari segi ceritanya, yang ditonjolkan itu lebih ke sifat masing-masing manusia tidak peduli apa orientasi seksualnya.

Yang saya kurang suka dari serial ini:
-Apa ya? Nggak ada sih.
-Oh iya, film ini ada beberapa adegan kekerasan yang sadis. Jadi jangan ditonton sama anak-anak ya.

Rate: 4,5 out 5
Series ini saya tonton di Netflix

Ini trailernya…

Comment

Krilianeh

A weirdo who managed the society to accept her for what she is.
A sushi freak.
Love to blog and tweet n’import quoi.
Often found as a girl who reads down in the middle of the crowd.
Enjoys meeting new people and listening to their life story.
Secretly like to think the unthinkable then depressed herself 😀
LOVE TO WATCH MOVIES AND REVIEW THEM (Yes, caps lock is needed)
On her 29th birthday, she got married to a very nice punk rock guy, whom often she called ‘Si Punk Rock’. ❤
A year later, she gave birth to a lovely daughter that later she called ‘Kriby’.
Then 9 years later Kriby got a sister that we called ‘Baby B’.

Let’s connect