Review: Before, Now, and Then (Nana) (2022)

Film Before, Now, and Then (Nana) ini gambarnya baguuuuuus bangeeeeet!

Film yang berlatar tahun 1960-an ini dibuka dengan adegan Nana (Happy Salma) sedang menggendong anak bayinya di hutan. Ia sedang bersembunyi di hutan bersama kakaknya. Mereka sedang dalam upaya kabur dari peperangan serta gerombolan penjahat. Nana yang terpisah dari suaminya merasa kalau suaminya kini telah tiada sejak ia pergi menyelamatkan diri.
Kini Nana sudah menikah dengan seorang lurah bernama Darga (Arswendy Bening Swara). Hidupnya berkecukupan dan ia dihormati oleh warga karena menyandang predikat ‘istri lurah’. Anak bayi yang dulu ia gendong di hutan telah tiada, namun ia kini dikaruniai 2 orang anak bersama lurah Darga.
Namun ia mulai menyadari kalau ia seperti bukan perempuan satu-satunya di kehidupan lurah Darga. Ada beberapa perempuan dalam hidup Darga, salah satunya seorang tukang daging di pasar bernama Ino (Laura Basuki). Meski awal hatinya terpukul, namun Nana akhirnya bisa bersahabat karib dengan Ino. Di saat Nana sudah bisa menerima takdir hidupnya bersama Darga dan para perempuan lainnya, munculah Icang (Ibnu Jamil) yang tak lain adalah suami pertama Nana yang selama ini ia kira sudah meninggal karena perang. Icang mengajaknya untuk hidup bersama lagi. Apa yang Nana harus lakukan?

Yang saya suka dari film ini:
+ Ini film gambarnya bagus bangeeeeeet T_T Ya Allah, monangis karena saking bagusnya. Semuanya indah! Baik warna, angle pengambilan gambar, set dan propertinya, semua cakep banget.
+ Aktingnya Happy Salma dan Laura Basuki bagus! Awalnya agak heran lihat ada nama Laura Basuki di film ini. Karena ini film berlatar Sunda, dialognya pun pakai bahasa Sunda semua. Sedangkan Laura Basuki kan mukanya chinese banget. Emang cocok jadi cewek Sunda? Ternyata malah cocok banget. Kulit putih bening Laura Basuki jadi terlihat pas banget sama tokoh perempuan Sunda yang cantik nan bening.
+ Scoringnya juga baguuuus! Sangat menghidupkan suasana dan menafsirkan emosi para tokohnya.

Yang saya kurang suka dari film ini:
– Akting Arswendy waktu nari kaku banget
– Ini film standar festival. Jadi alurnya lama dan minim dialog. Mungkin bagi sebagian orang film ini akan terasa membosankan.
– Ada beberapa adegan yang semiotik banget. Jadi kita harus mengartikannya sendiri. Mungkin bagi sebagian orang adegan-adegan itu jadi membingungkan ‘Apa sih maksudnya?’

Saya tonton film ini Prime Video.
Rate: 3,5 out of 5

Ini trailernya….


Comment

Krilianeh

A weirdo who managed the society to accept her for what she is.
A sushi freak.
Love to blog and tweet n’import quoi.
Often found as a girl who reads down in the middle of the crowd.
Enjoys meeting new people and listening to their life story.
Secretly like to think the unthinkable then depressed herself 😀
LOVE TO WATCH MOVIES AND REVIEW THEM (Yes, caps lock is needed)
On her 29th birthday, she got married to a very nice punk rock guy, whom often she called ‘Si Punk Rock’. ❤
A year later, she gave birth to a lovely daughter that later she called ‘Kriby’.
Then 9 years later Kriby got a sister that we called ‘Baby B’.

Let’s connect