Di film Pearl ini Mia Goth berhasil menciptakan standar baru untuk tokoh psycho.

Film ini berlatar tahun 1918. Pearl (Mia Goth) adalah seorang perempuan desa yang berambisi menjadi bintang. Namun ia terjebak di desanya merawat ayahnya yang lumpuh akibat stroke dan membantu ibunya mengurus ternak. Pearl sudah punya suami, namun ia nun jauh di medan perang sana.
Bagi Pearl hidupnya membosankan dan monoton. Pearl percaya bahwa ia bisa mendapatkan lebih dari ini. Ia ingin menjadi seorang bintang besar. Namun semua mimpinya itu selalu dipadamkan oleh ibunya Pearl yang kaku dan disiplin ketat. Pearl suka mencuri waktu untuk menonton film di bioskop. Tetapi hal ini juga membuat ibunya berang karena ia keluar rumah terlalu lama, padahal di ada begitu banyak pekerja rumah yang harus ia kerjakan.
Pada suatu hari Mitsy (Emma Jenkins-Purro) adik iparnya Pearl memberitahu kalau ada audisi untuk penari di film di gereja dekat rumah mereka. Pearl bertekad untuk mengikuti audisi itu. Namun saat ia menyampaikan niatnya itu, ibunya malah menetangnya habis-habisan. Mereka pun bertengkar sampai Pearl melakukan suatu hal yang tidak sangka ia bisa lakukan.
Yang saya suka dari film ini:
+ Rumah produksi A24 selalu keren dalam menciptakan horor/thriller dengan gambar yang cerah ceria. Film ini kita akan dibuka dengan pemandangan rumah peternakan yang indah dan ideal. Tapi kita langsung tahu ada aura nggak beres dari balik indahnya gambar tersebut.
+ Mia Goth memang punya tampang buat jadi cewek psycho.
+ Kostum dan set lokasinya baguuuus.
Yang saya kurang suka dari film ini:
– Banyak memuji aktingnya Mia Goth sebagai the new face of horror/psycho. Tapi saya kurang setuju. Menurut saya, karakter Pearl yang diperankan oleh Mia Goth ini kurang berkembang. Ke-psycho-annya hadir mendadak tanpa dibangun dengan baik.
– Meski rumah produksi A24 dengan sangat pintar mengubah wajah horor/thriller film Hollywood, namun ini adalah film karya A24 yang kesekian kalinya dengan ending ‘Ha? Apaan sih?’
Rate: 3 out of 5
Ini trailernya…