Di akhir tahun 2020 ini saya mendapat jabatan baru yang mengasyikan. Saya jadi admin (Mimin) akun Youtube-Instagram-Facebook Reuni Keliling!
Apa itu Reuni Keliling? Jadi begini kisahnya…
Alkisah hiduplah seorang anak bernama Lutfi Ariwibawa a.k.a Pam-Pam. Dulu waktu dia sekolah di SMA 6 Bekasi pada tahun 1999-2002, ia adalah anak yang tidak suka menaati peraturan. Hobinya bolos sekolah dan mabuk-mabukan. Tahun berganti tahun, ia kini jadi bapak-bapak gaul yang doyan bikin video.
Pada suatu hari rumah Pam-Pam kedatangan tamu. Ternyata orang itu adalah Martin Pasaribu, yang tak lain adalah teman satu SMAnya juga. Martin yang juga salah satu teman FTR (F*ck The Rule)nya Pam-Pam terkesima melihat peralatan video dan kamera Pam-Pam. Ia kemudian mencetuskan ide bagaimana kalau mereka mengunjungi satu-persatu teman-teman SMA mereka dulu lalu direkam dengan kameranya Pam-Pam?
Idenya Martin disambut baik oleh Pam-Pam. Martin kemudian memberi nama proyek baru mereka ini ‘Reuni Keliling’. Mereka kemudian membuat channel Youtube Angkatan 2002. Maka mereka pun mulai berkeliling ke teman-teman lamanya. Mereka tanyakan kabar terkini teman lamanya, tak lupa juga bernostalgia bersama tentang kehidupan mereka di SMA dulu. Video silaturahmi mereka diposting di Youtube agar teman-teman satu angkatan lainnya bisa saling tahu kabar mengenai orang tersebut.
Maka tayanglah episode 1, episode 2, episode 3…. Saya menjadi salah satu penonton setianya, karena saya juga alumnus SMA 6 Bekasi angkatan 2002. Pam-Pam sesekali pernah minta pendapat saya mengenai video-video mereka. Saya kasih masukan sesuai pengetahuan saya. Salah satu masukan saya adalah, “Kok nggak ada akun Instagram atau Facebook-nya, sih? Gimana anak-anak mau saling berinteraksi setelah videonya tayang?”
Lalu Pam-Pam mengatakan kalau ia dan Martin tidak punya waktu untuk mengelola Instagram dan Facebooknya. Kemudian ia pun merekrut saya untuk mengelola akun medsos Reuni Keliling.
Maka tanpa kontrak kerja dan tanpa upah, sejak hari itu saja jadilah mimin akun Reuni Keliling. Awalnya saya mengerjakannya sebisanya aja. Namanya pekerja dengan upah cap thank you, yekan. Ditambah saya juga masih harus mengerjakan pekerjaan utama saya di kantor.
Namun lama-lama, melihat respon antusias teman-teman SMA kami, alokasi waktu dan pikiran kami untuk Reuni Keliling ini terbayar dengan kebahagiaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Malah keribetan mengatur waktu wawancara jadi terasa nggak ribet sama sekali begitu melihat komen-komen seru yang ada di Youtube Reuni Keliling.
Pas asyik-asyiknya jadi mimin, eh udah tiba aja giliran saya untuk jadi orang yang diwawancara di Reuni Keliling. Awalnya grogi parah karena nggak biasa jadi obyek yang diwawancara (kalo wawancara orang mah sering). Tapi saya terima dan saya anggap aja ini sebagai pencapaian di tahun 2020 sekaligus memperkarya pengalaman hidup.
Begitu saya menostalgiakan masa SMA dengan Reuni Keliling, muncul rasa rindu pada masa-masa itu. Dimana kebodohan bisa dengan mudahnya kita tertawakan. Dimana berteman bisa dengan gampang dilakukan. Pertemanan SMA itu sangat berbeda dengan pertemanan di umur 30-an.
Ini dia hasil wawancara saya dengan Reuni Keliling…