Nggak pernah suka sama Shia LeBeouf

Film ini dibuka dengan Kale (Shia LeBeouf) sedang pergi memancing dengan ayahnya. Sepulang dari sana, mereka mengalami kecelakaan yang membuat ayahnya tewas di tempat. Setahun kemudian Kale masih belum bisa menghapus kesedihannnya. Makanya begitu gurunya menyinggung tentang ayahnya, dia langsung emosi lalu gurunya dihantam. Gara-gara itu, sekarang Kale harus jadi tahanan rumah selama tiga bulan.
Tentu saja awalnya Kale bosan nggak tahu harus ngapain di rumah. Sampailah ia menemukan hobi mengawasi para tetangganya pakai teropongnya. Dari sekadar hobi menghabiskan waktu, Kale jadi tahu bahwa salah satu tetangganya adalah seorang pembunuh berantai yang sedang dicari-cari.
Yang saya suka dari film ini:
+ Ceritanya oke. Banyak hal yang realistis. Cara membangun ketegangannya juga oke.
+ Banyak sisipan lagu ciamik di tiap adegannya. Ini khas film era 2000-an. Jadi kangen dengerin lagu-lagu lama.
+ Kangen juga pakai handphone flip dah gara-gara nonton film ini.
Yang saya kurang suka dari film ini:
– Meski akting Shia LeBeouf tidak mengecewakan, tapi akting dia di film ini masih template khas seorang Shia LeBeouf. Yaitu banyak omongan cepat. Yah sama persis kayak akting dia di film Transformers lah.
– Sarah Roemer banyak pamer bodynya yang bagus di film ini, tapi wajahnya nggak memorable. Sekarang saya paham kenapa dia nggak kedengeran lagi aktingnya setelah film ini.
Saya nonton film ini di Netflix.
Rate: 3,5 out of 5
Ini trailernya…
3 tanggapan untuk “Review: Disturbia (2007)”
Ahahaha, I also never like Shia. Entah mengapa … ×_×
Kayak terlihat maksa sok asik gtu ga sih? Terus dia kayak dipaksakan jd teen idol. Padahal tampangnya biasa aja juga -_-
Kirain cewe2 pd suka wkwkwkwk