Review: Mantan Manten (2019)

Udah lama pengin nonton film ini karena dulu ada orang yang merekomendasikan film ini ‘bagus banget’. Tapi setelah saya nonton……. Maaf ya, tanpa ada maksud untuk menjatuhkan, tapi saya harus bikin review yang jujur.

Film ini menceritakan tentang Yasnina (Atiqah Hasiholan) seorang konsultan keuangan yang sukses berat. Hidupnya di atas awan. Ditambah ia baru saja dilamar oleh Surya (Arifin Putra) yang tampan. Namun kehidupannya tiba-tiba berputar 180 derajat. Ia dijebak dan dijadikan tumbal bisnis oleh pengusaha kelas kakap, yang tak lain adalah ayahnya Surya sendiri. Semua aset miliknya disita.
Yasnina bertekad untuk membalas. Satu-satunya aset yang tertinggal adalah rumah yang pernah ia beli di Tawangmangu, Karanganyar yang belum sempat ia balik nama. Maka berangkatlah Yasnina ke Tawangmangu untuk menemui sang penghuni rumah tersebut untuk meminta tanda tangan dokumen balik nama. Ternyata sang penghuni yang adalah seorang dukun manten, meminta syarat agar Yasnina tinggal dengannya selama 3 bulan untuk belajar jadi dukun manten. Mau tak mau Yasnina menyetujuinya. Apakah cara ini berhasil membalas dendamnya?

Yang saya suka dari film ini:
+ Tutie Kirana sebagai sang dukun manten aktingnya mantab puol! Aura ‘keraton’nya terasa meski dia duduk diam doang
+ Ide ceritanya bagus dan alurnya juga nggak biasa
+ Tawangmangu bagus, ya! Jadi pengen ke sana, deh.
+ Film ini cukup bagus untuk belajar ikhlas soal jodoh

Yang saya kurang suka dari film ini:
– Saya setuju kalau film ini salah strategi. Poster dan promosinya menyiratkan kalau ini film romantic-comedy. Padahal nggak sama sekali. Ini justru film drama dengan sentuhan mistis. Tapi bukan horor lho ya.
– Banyak pengembangan karakter yang nggak pas. Jadi sepanjang film saya berkali-kali ngebatin kalau ‘Masa sih orang kayak dia bakal berreaksi begitu? Kayaknya nggak mungkin, deh’.
– Sound dialognya kurang oke. Jadi untuk beberapa dialog saya mendengarnya kayak kumur-kumur.
– Arifin Putra aktingnya oke. Tapi porsi aktingnya sampai bisa ada di poster itu nggak sesuai. Harusnya posternya muka Atiqah aja. Tapi lagi-lagi, sepertinya memang ini salah strategi. Eh atau ini memang justru strateginya supaya banyak orang yang tertarik nonton? Bisa jadi…bisa jadi…
– Jalan cerita sama judul film kurang pas juga, menurut saya :-/
– Ada beberapa bagian cerita yang menarik justru diceritakan secara cepat. Giliran bagian yang biasa aja malah kasih porsi yang lumayan lama.
-Tokoh yang diperankan Marthino Lio kayak sia-sia aja gitu. Kayaknya nggak jelas fungsi dia di cerita ini apa, ya? Kayak ada dan tiada tokoh dia ini filmnya tetap bisa jalan kok. Dan kelanjutan tokoh dia kayak gimana, itu juga nggak diceritakan lebih lanjut. Aktingnya bagus padahal.
– Film ini nggak buruk, kok. Bukan termasuk film yang ‘bikin lo buang-buang duit di bioskop’. Tapi kalau dibilang film ‘buagus buanget’, ya nggak juga sih. Mungkin saya berekspektasi terlalu tinggi aja, makanya pas nonton jadi kecewa. Salahkan orang yang merekomendasikan film ini segitunya ama saya. Setelah dipikir-pikir si orang itu memang suka lebay dan sok tahu, sih. Mungkin karena dia merasa akrab dengan orang-orang film. Padahal orang-orang film melihat dia sebagai ‘wannabe’.
Moral of the story: nggak usah lagi percaya ama orang itu, hahahaha…

Film ini saya tonton di Iflix.
Rate: 3 out of 5

Ini trailernya…

Terus pas lihat trailer resmi ini saya baru nyadar ada beberapa adegan yang nggak ada di versi yang saya tonton. Padahal adegan-adegan itu kayaknya lebih menghidupkan cerita. Ini yang ditayangin Iflix versi yang sama dengan bioskop nggak sih?

2 tanggapan untuk “Review: Mantan Manten (2019)”

Comment

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: