Jadi setelah seminggu batpil dan demam, akhirnya dokter menyarankan Kriby untuk dirawat inap. Soalnya dicurigai radang paru (pneumoni) adalah biang keladinya.
Inilah saatnya kami manfaatkan si BPJS. Si dokter hanya kasih surat rujukan dan surat permohonan rawat inap. Saya telpon ke Puskesmas Kecamatan (faskes I kami), petugas yang stand by 24 jam menyarankan kami langsung ke RSUD Pasar Minggu saja. Kami pun pergi ke rumah sakit yang baru diresmikan beberapa tahun lalu oleh Ahok ini.
Kami kasih surat-suratnya ke perawat di IGD RSUD Pasar Minggu. Kriby langsung ditangani.
IGDnya luas. Ada belasan bilik rawat yang dibatasi oleh tirai hijau. Tempat tidurnya moderen. Alat-alatnya masa kini punya. Seperti alat-alat yang sering saya lihat di serial drama kedokteran bule gitu, deh.
Dalam hitungan menit, Kriby sudah dipasang alat deteksi jantung dan selang nafas. Perawat dan dokter jaganya juga cepat tanggap. Saya tanya soal kemungkinan penyakit, prediksi dirawat berapa lama, dan prosedur penanganan bisa dijawab semua oleh mereka. Dalam waktu setengah jam, Kriby sudah diinfus dan sudah diambil darahnya untuk dicek ke lab. Sayang kami dilarang mengambil gambar di ruangan ini.
Tapi saya jadi mengerti kenapa di IGD ini saya tidak melihat ada pasien yang panik atau tergopoh-gopoh. Soalnya semuanya sudah tertangani bahkan sebelum mereka bertanya.
Hikmahnya: Bayar selalu BPJS Anda tepat waktu. Anda akan membutuhkannya sewaktu-waktu. – at RSUD Pasar Minggu with Wahyu
See on Path