Category: Movies
Genre: Thriller, Slasher
Rate: 4 out of 5
Film ini mengisahkan tentang sebuah band punk yang sedang mengadakan tour DIY (do it yourself). Dengan uang yang minim, sampailah mereka di sebuah gig kecil di Portland. Ternyata bar tempat mereka manggung adalah sarangnya neo-nazi skin head yang rasis. Sesudah mereka turun panggung, barang-barang mereka sudah dipersiapkan panitia di luar kamar tunggu anak band. Sambil mengangkut barang-barang, lalu berbasa-basi bilang terima kasih kepada panitia acara, salah satu anggota band mereka teringat sedang nge-charge handphone di dalam kamar tunggu anak band. Salah satu dari mereka pun nyelonong masuk begitu saja ke kamar tersebut untuk mengambilkan handphone tersebut. Siapa sangka ia akan melihat sebuah pembunuhan yang baru saja terjadi. Mereka pun dipaksa masuk lagi ke kamar tersebut. Dikurung untuk menunggu mati oleh anak-anak neo-nazi skin head.
Yang saya suka dari film ini:
-Kunci dari film thriller itu alur cerita. Alur cerita film ini oke. Bikin kita jadi tegang.
-Semua jalan keluar atau solusi dari film ini realistis.
-Akhirnya saya bisa nonton akting Anton Yelchin sebelum jadi almarhum. Sayang sekali ia meninggal muda. Padahal aktingnya menjanjikan.
–Patrick Stewart kharismatik yaaa!
-Aktingnya Imogen Poots oke banget!
-Set dan lokasi bagus!
-Beberapa gambar juga sedap dipandang mata.
-Ini kan film slasher ya. Jadi banyak adegan sadis berdarah-darah yang bikin ngilu. Ini menandakan kalau make upnya juga keren.
Yang saya nggak suka dari film ini:
-Rambutnya Imogen Poots ganggu. Iya sih itu emang potongan rambut anak punk-skin head. Tapi saya merasa yang dia pake itu wig. Dan keliatannya wig itu gatal. Pengen garuk rasanya.
-Ingat, film ini banyak adegan kekerasannya. Jadi jangan ajak anak di bawah usia 18 tahun untuk nonton film ini ya. Berbahaya.
Ini trailernya…
4 tanggapan untuk “Review: Green Room”
Rambutnya ganggu ya, mungkin sama kayak perasaan gue dulu liat rambut andhika kangen band, pengen nyisirin mamiih.
Klo Andika Kangen Band mah gw ga pengen sisirin. Pengen gw singkirin aja jauh-jauh dari pengelihatan gw 😆
sadisshhh hahahahahaha gitu-gitu laku keras loh di kalangan tertentu
Lakunya jg krn berduit mak. Bukan karena cinta 😝