Review: 3 Days To Kill

Category: Movies

Genre: Action

Rate: 2,5 out of 5

Film ini dibuka dengan rapat petinggi CIA yang menugaskan Vivi Delay (Amber Heard) untuk sebuah misi membunuh seorang teroris bernama The Wolf (Richard Sammel). Sayangnya The Wolf ini tidak pernah berhasil difoto wajahnya. Mereka hanya mengetahui bahwa ia mempunyai kaki tangan yang dinamakan sebagai The Albino (Tomas Lemarquis). Tugas Vivi adalah membunuh The Wolf, tidak peduli walau Vivi tidak mengenali wajah lawannya. Sedangkan The Albino beserta kaki tangannya akan disikat oleh Ethan Renner (Kevin Costner). Sayangnya misi memburu The Wolf dan The Albino tidak berjalan mulus. Apalagi Ethan yang dikenal sebagai agen lapangan yang paling tangguh meloloskan The Albino begitu saja karena pada saat itu ia jatuh pingsan. Ethan terbangun di rumah sakit dan diberitahu bahwa ia menderita kanker otak yang telah menyebar ke paru-paru. Dokter memerkirakan waktu hidupnya tinggal 3 bulan lagi. Itulah alasan mengapa kondisinya tidak fit pada saat misi kemarin. Ethan pun diberhentikan dengan hormat ditambah dengan tunjangan yang tidak sedikit jumlahnya. Ethan lalu pulang ke Paris, Prancis. Ia memutuskan untuk menghabiskan sisa hidupnya dengan menjalin hubungan lagi dengan mantan istri dan anak perempuan mereka yang kini sudah berusia 16 tahun. Sampailah Vivi muncul lagi di kehidupan Ethan dan menawarkan sebuah obat eksperimental yang dapat menyembuhkan penyakitnya, asal ia mau membantu memburu The Wolf lagi.

 

Yang saya suka dari film ini:

-Gambarnya lumayan bagus. Banyak pemandangan Paris yang okelah.

-Amber Heard terlihat cantik banget di film ini.

Hailee Steinfeild aktingnya masih selalu oke kalau memerankan anak remaja.

-Ada beberapa adegan yang lumayan lucu dan berbeda dari film action kebanyakan.

-Oh, actionnya keren. Boleh lah…

 

Yang saya nggak suka dari film ini:

-Tari segi cerita, film ini banyak bolongnya.

-Tokoh Vivi itu kadang nggak jelas banget. Cakep sih. Tapi maksud lo ngapain sih mba dandan begitu? Sok-sok misterius pula. Kayaknya maksud awal tokoh Vivi ini mau dibuat sebagai si seksi yang misterius khas tokoh komik gitu. Tapi nggak dapat.

-Walaupun film ini menjual keindahan kota Paris, tapi di-shootnya dengan angle Hollywood. Jadi ke-Paris-an khas Prancisnya hilang.

-Beberapa set dan lokasinya dibuat lebay banget deh.

-Kevin Costner udah tua, meskipun tetap tangguh sih. Cuma cakepnya udah hilang aja. Dan tokoh yang dia perankan nggak dapat kesan cowok macho yang gampang bunuh orangnya. Nggak dapat coolnya.

-Ada adegan bapak-anaknya juga lebay.

 

Ini trailernya…

Comment

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: