Dear Yuyun
Maaf saya ga berani buka-buka link berita soal kematian kamu. Saya cuma baca satu berita tentang kamu, abis itu udah nggak berani lagi buka yang lain.
Saya sejak jadi ibu memang jadi gampang takut dan khawatir. Saya takut kalau banyak membaca berita tentang kamu saya akan jadi paranoid hal itu akan menimpa ke anak saya (naudzubillahminzaliq). Sejujurnya saya sudah jadi paranoid sejak baca berita tentang kamu. Saya nggak habis pikir bagaimana ada orang yang sejahat dan sebiadab itu? Dan terlebih daripada itu, bagaimana orang-orang yang jahat sama kamu itu cuma dihukum segitu doang. Entah mengapa saya tidak percaya dengan pemerkosa, pengedar narkoba, dan paedofilia yang bertobat setelah dipenjara. Mereka paling hanya menyesal tertangkap, tapi tidak pernah menyesali perbuatan sebelumnya.
Seharusnya orang seperti itu dipasung di tempat umum dan jadi sasaran latihan lempar batu seumur hidupnya. Biar mereka tahu rasanya jadi sasaran iseng sejuta umat tanpa berdaya berbuat apa-apa untuk membela diri.
Atau seharusnya orang-orang yang jahat ke kamu itu dikebiri dan dipotong kemaluannya. Lalu potongannya digantung di leher mereka agar ia bisa mencium betapa busuk kemaluannya tersebut seumur hidupnya.
Saya hanya membayangkan itu semua dengan darah mendidih. Tapi saya berjanji, jika semua itu diserahkan pada kehendak saya, maka saya akan balaskan kejahatan mereka seperti itu.
Saya berharap kamu tenang di alam sana, sementara mereka yang jahat sama kamu akan gelisah
dan tidak akan bahagia seumur hidupnya.
Saya juga berharap ada aturan yang benar-benar jelas dan tegas yang mengatur miras. Dari sekedar minum gaul, kamu jadi digauli sampai mati.
Yang tenang di sana ya, Yuyun. Sekali lagi maaf saya nggak berani baca banyak berita soal kamu. Semoga apa yang menimpa kamu tidak akan pernah terulangi lagi pada perempuan mana pun.😢
View on Path