Kontrakan saya baru didatangi dua pegawai puskesmas untuk survey kesehatan.
Ditanyain macam-macam:
-riwayat penyakit
-kapan rencana mau punya anak lagi
-apakah akan masukin anak ke PAUD
-berapa kali dan kapan saja kami gosok gigi
-ikut arisan warga ga
-suka makan sayur tidak, dll.
“Ini dalam rangka apa sih, mbak?” tanya saya.
“Ini program dari gubernur, namanya Ketuk Pintu Dengan Hati. Rencananya kalau nanti datanya sudah terkumpul, kami akan melakukan penyuluhan sesuai dengan penyakit yang paling banyak diderita di wilayah tersebut.”
Ah, lagi-lagi saya menyayangkan kenapa KTP saya tidak bisa dipakai untuk memilih kembali sang gubernur yang sedang menjabat.
View on Path