Alasan Saya Pilih Tabungan Emas

Anda menabung?

Bagus. Saya juga menabung. Tapi belum banyak. Dan diambilin mulu. Buat menyandang gaya hidup yang hura-hura bak horangkayaaah. Saya menyalahkan Syahrini dalam hal ini.

Diam kamu Syahrini! *gebuk pake kresek isi gorengan* (Foto: Izin nyomot dari Google)
Diam kamu Syahrini! *gebuk pake kresek isi gorengan*
(Foto: Izin nyomot dari Google)

Lalu seorang sahabat saya prihatin melihat gaya hidup mewah saya namun tidak kunjung bergelimang harta. Sebut saja nama sahabat saya itu Estri. Eh emang itu nama aslinya deng. Dia lah yang pertama kali memperkenalkan perihal tabungan emas ini kepada saya. Perlu diketahui bahwa sahabat saya ini adalah seorang agen asuransi Allianz. Dia sudah berulang kali menyarankan saya untuk memiliki polis asuransi untuk diri saya dan Si Punk Rock, agar masa depan anak saya terjamin. Saya dulu adalah pemegang polis asuransi Allianz. Saya tidak punya masalah apa pun pada saat jadi nasabah Allianz  selama hampir empat tahun. Semuanya jelas dan transparan karena para agennya sangat mengerti produknya. Namun sejak saya memutuskan untuk resign dari kerja kantoran dan mengurus Kriby di rumah, otomatis alokasi dana untuk membayar polisnya hilang. Pada saat itu lah akhirnya saya memutuskan untuk menutup polis saya. Sayang sih, tapi begitu saya cairkan asuransi saya duitnya lumayan juga, alhamdulillaaaah.

Lalu uang itu saya pakai untuk foya-foya bak horangkayaaah. *kembali memukul Syahrini kali ini pakai kresek isi somay*

Prihatin dengan keadaan hedon namun pemasukan yang alon-alon saya, Estri pun buka kartu kalau ia sedang menabung emas di Pegadaian.

“Maksud lo nyicil emas kali” sanggah saya.

“Bukan, ini nabung emas. Beda sama nyicil emas. Nyicil emas itu sistem terikat, kita harus bayar tiap bulan. Kalau nabung emas tidak terikat.”

Lalu mengalirlah semua penjelasannya yang membuat saya tertarik, antara lain:

-Nabung emas itu sama kayak nabung biasa tapi semua uang yang kita setorkan akan dikonversi ke nilai emas batangan. Jadi misalnya saya menabung 500 ribu, nanti yang akan tercetak adalah bukan ‘500.000’, melainkan ‘1 gr’.<——ini angka ngasal buat contoh lho ya. Angka sebenarnya disesuaikan dengan harga emas yang berlaku di hari Anda setor uang ke tabungan.

Ini contoh buku tabungan emas saya. Jumlah tabungan kita dapat dilihat pada kolom 'Saldo Emas'. Tidak akan tertera jumlah saldo dalam jumlah rupiah. Karena saldo rupiahnya menuruti harga emas di pasaran. (Saldo emas saya baru 0,02 gram atau setara 11 ribu rupiah pada saat nabung. Biarin cuma dikit, yan penting nabung weee! *tonjok Syahrini pake kresek sayur*)
Ini contoh buku tabungan emas saya. Jumlah tabungan kita dapat dilihat pada kolom ‘Saldo Emas’. Tidak akan tertera jumlah saldo dalam jumlah rupiah. Karena saldo rupiahnya menuruti harga emas di pasaran.
(Saldo emas saya baru 0,02 gram atau setara 11 ribu rupiah pada saat nabung. Biarin cuma dikit, yang penting nabung weee! *tonjok Syahrini pake kresek sayur*)

-Harga emas itu stabil dan cenderung naik. Sehingga tanpa sadar saya itu sedang menabung sekaligus investasi.  Jadi keuntungan yang saya dapatkan insya Allah lebih banyak. Dan konon investasi dalam bentuk emas itu dibenarkan menurut Islam. Setidaknya begitulah menurut yang saya baca di sini.

-Bisa nabung dari nominal kecil. Yaitu sekitar 5 ribu rupiah. Karena harga emas terkecil, yakni 0,01 gram, itu 5.500 rupiah (per 24 Maret 2016). Tapi baru semalam (12 April 2016) saya baca kalau harga emas udah naik lagi jadi 574.000/gram. Artinya nominal terkecil untuk menabung emas adalah sekitar 5.700-an. Cuma emas itu gampang banget naik-turunnya. Ada baiknya rajin-rajin buka harga-emas.org buat tahu harga emas yang pasti.

-Jadi beneran bisa nabung karena tabungan emas ini nggak ada ATMnya. Kalau mau ambil duit atau mencairkan dana ya harus datang sendiri ke Pegadaiannya langsung.

-Pegadaian adalah Badan Usaha Milik Negara alias BUMN. Jadi mudah-mudahan dana yang kita setorkan aman dan dijamin oleh pemerintah. Amien.

-Biaya administrasi tabungan cuma 30 ribu per tahunnya.

 

Kelebihan-kelebihan tersebutlah yang membuat saya jadi tanpa ragu untuk membuka tabungan emas. Saya buka dua sekaligus, atas nama Si Punk Rock dan atas nama saya sendiri. Namun setelah membuka tabungan emas ini saya merasakan beberapa kekurangan namun masih tetap tidak meluruhkan semangat saya menabung di sana. Kekurangan tersebut antara lain…

-Agak ribet. Sebenarnya kita bisa menabung di semua cabang Pegadaian, namun saya menyarankan untuk menabung di cabang terdekat dengan aktivitas sehari-hari Anda. Soalnya tidak semua cabang Pegadaian punya mesin print untuk buku tabungan. Jadi inilah yang saya alami, saya datang untuk menabung serahkan uang dan buku tabungan, lalu saya tinggal buku tabungannya untuk diinapkan sehari. Kenapa harus diinapkan? Karena pihak Pegadaian tempat saya menabung harus membawa buku tabungan tersebut ke cabang Pegadaian yang mempunyai mesin print untuk mencetak transaksi saya. Jadi keesokan harinya baru saya datang lagi ke Pegadaian tempat saya menabung untuk mengambil buku tabungannya. Untung Pegadaian tempat saya menabung jaraknya dekat dengan tempat tinggal, cukup jalan kaki tidak sampai lima menit. Jadi saya tidak menganggap ini sebagai masalah besar.

-Semua tabungan harus dilakukan setor secara langsung. Tidak bisa dilakukan melalui sistem transfer, SMS, maupun online banking.

-Kalau kita hendak menarik tabungan kita dalam bentuk emas, maka akan dikenakan ongkos cetak emas sekitar 150 ribu per sekian gram. <——saya belum mendapatkan penjelasan memuaskan mengenai nominal pasti untuk ongkos cetak. Soalnya, menurut petugas Pegadaian yang saya interogasi, berhubung tabungan emas ini adalah produk baru, mereka pun belum mendapat keterangan pasti untuk nominal tersebut. Lantaran case study tentang hal ini pun belum pernah terjadi. Karena ongkos cetaknya lumayan, maka saya menyarankan jika Anda ingin mencairkan dana lebih baik dalam bentuk tunai saja.

-Salah satu syarat buka rekening adalah fotokopi KTP. Yang artinya satu orang hanya bisa buka satu rekening. Saya yang tadinya ingin buka dua rekening sekaligus atas nama saya sendiri harus mengurungkan niat tersebut. Akhirnya saya pinjam KTP Si Punk Rock deh agar bisa punya dua rekening.

Itulah kekurangan dan kelebihan dari tabungan emas, menurut saya. Yang saya rasakan saat ini setelah menabung emas adalah saya jadi lebih semangat nabung. Begitu kemarin Kriby dikasih uang lima ribu saja sama Budenya, saya langsung semangat pengin menyetorkannya ke tabungan. Saya juga jadi merasa lebih aman, nyaman, dan tentram. Mungkin karena sekarang saya tahu bahwa angkatan bersenjata kita alias TNI memang adalah pasukan yang handal dan lihai di bidangnya. Laaaaaah apa hubungannya ini sama tabungan emas? Nggak ada sih.

Begitulah kura-kura…

 

25 tanggapan untuk “Alasan Saya Pilih Tabungan Emas”

  1. wah, keren juga mak infonya. jadi pengen nyoba. tp pas baca bagian pas nyairin jadi emasnya hrus bayar cetaknya jadi mikir2 lagii nih, kayanya enakan nyicil emas gtu ya, terikat dan langsung dpt wujud batangannya,,,,,huhuhuh

    • Hehehe iya sih. Saya juga kaget pas tahu ongkos cetaknya lumayan. Tp niat saya dari awal memang untuk menabung. Sehingga hal itu nggak jadi masalah untuk saya.

      Nyicil emas di Pegadaian juga oke tuh. Tapi saya dan suami akhirnya memutuskan untuk tidak ambil karena kami tdk punya tempat penyimpanan emas yang menurut kami aman di rumah. Maklumlah ya, saya ini kan horangkayah. Naro sepatu bertahtakan berlian aja kadang saya lupa nyelip di mana hohoho—->minta digampar

      • Aku juga ga ada tenpat maak…ga lucu kan batangan ditaro di tempat beras -_- Wkwkwk nyimpen gausah susah2 mak. Sekolahin aja lagi di pegadaian yuhuuu *gadai lagi, mayan dapet duit tp barang ga ilang*
        Yah pokonya masing2 pilihan ada plus minus nya ya mak…yg ptg bs belajar nyimpen duit *uww babay sm diskonan*

  2. Tertarik mba bwt buka jg tp disini pegadaian jauh dan kecil pulak kykna nti mesti diinepin deh buku tab-nya klo bulak balik ke pegadaian ntar disangka ada skandal sama petugas taksirnya hahaha..
    Salam kenal y mba horangkayah klo dh bnyk tabungannya lempar dikit y :p

    • Salam kenal juga mba.

      Nanti kalau tabunganku udah banyak, mba pasti akan aku cipratin debu-debu emas. Jadi tiap mba ga pede, mba ga perlu bilang ‘aku mah apa atuh cuma butiran debu’. (Apa sih…)

  3. baiknya tuh nabung nya dikit” dulu, apa gimana ka? soalnya aku ada uang di tabungan, dapat se gram lah. pengen masukin ke tabungan emas aja ka. kasih saran dong ka, baiknya kaya gimana?

    • Kalau aku sih, tiap ada duit dikit (mau 5 atau 10 ribu sekalipun), ya aku tabungin aja. Daripada dipake untuk hal nggak penting, ya ga? Pegadaiannya sangat menerima setor tabungan dengan saldo minim kok (mulai dari 5 ribuan rupiah. tergantung harga emas saat itu).
      Tapi biar nggak capek bolak-balik ke Pegadaiannya, biasanya aku simpan dulu uang-uang receh itu di celengan. Nanti kalau udah lumayan banyak (50 ribuan) baru deh aku setor ke Pegadaian.

  4. itu syahrini udah bengeb pasti digampar sana sini sama si mbaknya.
    btw saya jd tertarik buat buka tabungan emas juga. udah nyari info sana sini akhirnya baca postingan mbak “horangkaya” jadi fix mau ikutan juga. makasih ya mbaknyaa

  5. mbak tanya dong.. misal tabungan kita udah 1milyar.. (entah berapa kalau dikonversi ke emas..) nah suatu hari kita mau ambil 100ribu aja bisa gak? eh kalau tinggal di luar negeri bisa ngambil uang nya juga gak ya? #inikenapajdikut2anmbaknya

    • Hai Icha
      Bisa banget ngambil duit dengan nominal sedikit. Nah, klo soal tinggal di luar negeri aku kurang tahu tuh.
      Coba kita tanya ama Siti Nurhaliza yg lagi tinggal di Malaysia. Kan Malaysia luar negeri (eeeaaak eeeaaaak eeeaaak)

  6. Saya pake dua2nya. Tapi lebih gampang utk tarik tunai dg tabungan emas. Reksadana saya pakai utk investasi jangka panjang yg diendapkan.

  7. Hai jeng horangkayah,

    Aku lagi pengen buka juga nih tabungan emas, buat dede yg masih di dalem perut ntar kalau buat biaya kebutuhan sekolah yg mendadak, lagian ini kan nggak membebani macem angsuran rumah atau mobil ya. Poin plus nya lagi nggak bisa diambil sesuka hati macem ATM kan. Mau tanya nih, misal buka di pegadaian A, trus nabung di pegadaian B (Mungkin sewaktu2 pulang kampung atau melahirkan) apa bisa ya?

    • Hai jeng yang kepingin jadi horangkayah

      Bisa banget kok, jeng. Saya buka rekeningnya di Pegadaian dekat rumah. Tapi sejak ngantor lagi, sekarang saya setornya selalu di Pegadaian dekat kantor 🙂

  8. Halo mbak horangkayahh saya mau tanya nih, misal saya mau ambil tabungan emasnya semuanya dlm bentuk uang, itu yang keluar sesuai di isi tabungan atau ikut harga emas di hari itu? Misal tabungan saya sudah 5 gram

    • Halo mba Rahayu rakyat jelatah
      Yang keluar adalah sesuai harga emas di hari itu. Jadi sebaiknya ngambil pas harga emas lagi naik dan nabung pas harha emas lagi turun hehehe

Comment

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: