Dengan blog ini gw mau mengucapkan terima kasih banyak kepada mantannya Si Punk Rock.
Kenapa?
Begini ceritanya….
Mari kita kilat belakang alias flashback ke ulang tahunnya Si Punk Rock.
Tanggal 19 Mei lalu Si Punk Rock berulang tahun yang ke-30. Tepat pada pergantian tanggal atau lebih tepatnya pas jam 00:00 WIB, gw kasih dia roti pain au chocolat Breadtalk yang gw tancepin lilin. Gw suruh tiup lilinnya, gw ucapkan selamat ulang tahun, lalu gw kasih kado dari gw. Isinya cuma ikat pinggang merk Giordano (nya kakaaaaaaaak). Dia memang butuh ikat pinggang. Soalnya ikat pinggangnya udah pada jelek dan ada yang kepalanya udah pada rusak.
Abis itu kita bobok.
Besok paginya, gw anter dia berangkat kerja sampai depan pintu kontrakan. Siangnya gw dapat Whatsapp dari Si Punk Rock yang nanya apakah gw kirim peyek ke kantornya? Hihihi… Betul sekali! Gw sengaja diam-diam pesan peyek Yekiko untuk dia dan orang-orang kantornya sebagai surprise ulang tahunnya. Alhamdulillah orang-orang kantornya pada suka, abis peyeknya itu garingnya pas dan nggak keras. Kalau berminat, silakan pesan peyek Yekiko di sini (bukan promo berbayar. Suwer! Tapi kalau abis ini gw dapat peyek gratis, ya alhamdulillah).
Sayangnya hari itu Si Punk Rock harus lembur. Dia bilang, orang-orang kantornya menyuruhnya pulang karena dia sedang berulang tahun. Tapi apa daya kerjaan nggak bisa ditinggal. Alhasil sekitar tengah malam dia baru sampai kontrakan lagi.
Sesampainya di kontrakan dia jadi agak pendiam. Pas gw tanya kenapa, Si Punk Rock bilang kalau dia nggak tahu harus berkata apa dengan segala surprise yang gw kasih di hari ulang tahunnya.
Lah, pan cuma peyek!
Dia juga bilang gara-gara itu, hari ini dia nggak konsen kerja. Dia pengen cepat-cepat pulang dan menghabiskan hari ulang tahunnya sama gw aja.
Ya olooo, masa sih gara-gara peyek jadi ampe segitunya. Gw jadi curiga ini peyek ada pelet pengasihnya kali yak? Apa kabar kalau gw kasih hadiah mobil mewah ala Hotman Paris Hutapea? Eh tapi jangan deng, nanti gw jadi orang yang hobi teriak-teriak di infotainment lagi.
Eh tapi beneran deh, kok Si Punk Rock jadi mellow begini? Tapi…. Emang Si Punk Rock pria berhati lembut sih. Kayaknya dia waktu bayi pernah nggak sengaja minum Molto, makanya dalamnya lembut (halaaaah).
Namun hal ini membuat gw berpikir, apakah memang yang gw bikin untuk ulang tahunnya itu segitunya ya? Kayaknya nggak ah. Bikin surprise sih iya. Tapi nggak segitunya kan? Bukan berarti gw nggak senang dengan penghargaan atas usaha gw dari Si Punk Rock ya. Cuma, gw penasaran aja apa yang bikin dia jadi segitu mengapresiasinya?
Setelah gw melakukan pemikiran yang mendalam yang analitis dan empiris, gw pun berkesimpulan bahwa tindakan apresiasi yang dilakukan Si Punk Rock itu adalah berkat mantannya!
Jadi ya, Si Punk Rock itu punya mantan yang kita sebut aja dia si Saiko karena dia psycho. Sebelum pacaran sama gw, Si Punk Rock menjalin hubungan selama tujuh tahun lebih dengan si Saiko. Tentunya banyak banget hal-hal yang udah mereka lalui bersama dengan masa pacaran segitu lamanya.
Dari cerita yang gw dapat dari Si Punk Rock maupun teman-temannya, si Saiko ini memang orangnya tidak menyenangkan. Dia sangat dominan, sangat mengontrol, cemburuannya parah, yang berakibat Si Punk Rock jadi harus menjaga perasaan dia setiap saat dan setiap waktu. Tanpa sadar, hubungan mereka komunikasinya jadi nggak jalan, dan lama-lama mereka jadi saling menyakiti. Gw nggak bermaksud membela Si Punk Rock dan menjadikan ia tokoh malaikat karena dia itu sekarang suami gw. Siapa Si Punk Rock gitu ampe gw jadiin dia malaikat. Emangnya dia punya sayap? Eh, tapi kalau dia punya sayap, artinya dia pembalut dong???? Masa cowok jadi pembalut??????????
Oke, gw mulai ngelantur. Intinya, Si Punk Rock mengakui kok pada masa hubungan itu dia juga pernah menyakiti si Saiko. Tapi pada akhirnya yang ngehe adalah si Saiko, karena malah dia aja dong yang selingkuh. Dasar psycho!
Dulu gw suka sebel dengan si Saiko. Lamanya masa hubungan mereka, membuat teman-temannya agak ‘canggung’ begitu melihat gw lah yang kini digandeng Si Punk Rock. Sepertinya mereka terbiasa melihat dia bersama si Saiko. Belum lagi ke-psycho-an si Saiko suka kadang bikin Si Punk Rock jadi bahan ceng-cengan ‘udah gw bilangin juga apeeeee’ oleh teman-temannya. Kadang malah ceng-cengan itu dilakukan di hadapan gw langsung. Hal itu bikin gw nggak nyaman, selain bikin gw ngerasa keberadaan gw nggak dianggap, gw juga sebel kalau Si Punk Rock jadi bahan cengan. Stay away from my man! *kokang AK-47*
Belum lagi si Saiko begitu putus ama Si Punk Rock suka neror semua perempuan yang dekat dengannya. Nggak peduli itu cuma teman atau memang gebetan, pasti si Saiko bisa kontak mereka lalu neror dengan nyebar segala aibnya Si Punk Rock. Itu jahat dan lagi-lagi psycho, sih. Untung Si Punk Rock udah pernah memberi ancang-ancang akan hal ini ke gw pas awal pacaran. Akhirnya pas saat teror itu tiba, gw bisa menghadapinya dengan tenang dan si Saiko capek sendiri. Padahal ya waktu itu dia udah mau nikah sama selingkuhannya itu lho! *seruput teh ala ibu-ibu ngegosip*
Tapi alhmadulillah sejak si Saiko nikah, dia jadi kalem dan nggak pernah neror lagi. Gw dan Si Punk Rock pun nggak pernah kepikiran soal dia lagi, sampailah ulang tahun Si Punk Rock kemarin. Lebih tepatnya gw sih yang kepikiran. Tapi kali ini gw mau berterima kasih sama si Saiko. Soalnya gw jadi sadar apresiasi dan penghargaan Si Punk Rock yang begitu besar terhadap gw bisa dibilang berkat andilnya si Saiko.
Walaupun Si Punk Rock nggak pernah cerita tentang bagaimana rasa ‘sakit’nya berada dalam hubungan yang nggak sehat lalu diselingkuhin, tapi gw bisa tahu semua itu dari semua curahan cinta kasih yang Si Punk Rock berikan ke gw. Sepertinya Si Punk Rock nggak mau salah langkah, salah ucap, salah bertindak agar hubungan gw dan dia tidak berubah jadi seperti hubungannya yang dulu. Si Punk Rock juga jadi menghargai segala tindakan kecil yang gw berikan ke dia. Pernah nih ya, pas jaman masih pacaran ama Si Punk Rock, gw numpang makan di kosannya. Begitu gw udah selesai makan, gw ambilin Si Punk Rock air minum segelas biar dia makannya nggak seret. Di situ Si Punk Rock terkesima dengan segelas air yang gw ambil. Dia mengucapkan terima kasih ke gw kayak baru aja dikasih duit seratus juta. Yaelaaaaah air doang gitu! Tapi di situ gw sadar, bahwa di hubungan sebelumnya, sepertinya mereka tidak pernah melakukan tindakan-tindakan kecil seperti yang gw lakukan. Makanya tindakan kecil yang gw lakukan terasa begitu besar nilainya untuk Si Punk Rock.
Intinya, si Saiko telah ‘menempa’ Si Punk Rock dengan segala ke-psycho-annya, sehingga Si Punk Rock bisa menjadi cowok yang super baik dan suami yang penyanyang banget sama gw. Bisa dikatakan bahwa selama masa pacarannya yang hampir sewindu sama si Saiko, mereka berdua udah mengalami banyak ups and downs serta trial and error. Alhasil gw dapat sosok Si Punk Rock yang udah ‘jadi’ dengan kedewasaan, kebijakan, penyayang, tanggung jawab, dan segala hal positif yang selalu diimpikan setiap perempuan ada di dalam diri suaminya.
Gw beruntung dapetin Si Punk Rock hasil tempaan mantannya. Gw beruntung dapetin Si Punk Rock yang mampu menyerap segala pengalaman baik dan buruknya dengan si Saiko sebagai pembelajaran menjadi orang yang lebih baik, yang kemudian dia praktekkan ke gw.
Wahai Saiko, sekali lagi makasih ya. Gw dapat barang bagus berkat lo. Eh tapi ini bukan berarti kami mau berhubungan lagi sama lo yak. Urus aja suami lo kaleeee *dadah-dadah ke si Saiko dari jauh, jauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuh banget*