Hari Sabtu, 9 November lalu gw diajak Si Punk Rock untuk ke openingnya Jakarta Biennale 2013. Tempatnya di Basement Teater Jakarta-Taman Ismail Marzuki. Kalau nggak salah acara pameran seni yang didukung oleh Pem Prov DKI Jakarta ini diadakan dua tahun sekali. Gw senang banget datang ke acara kondangannya seniman ini. Soalnya seni kontemporer yang mereka pajang itu biasanya lucu, nyindir, dekat dengan kita, dan kreatif banget.
Berikut beberapa karya seni yang berhasil gw jepret dengan hape gw..


Dia bikin Trash Squad, yaitu pasukan pembersih samaph di 7 Eleven Jakarta. Kenapa 7 Eleven? Karena di 7 Eleven anak punk dan anak gaul bisa duduk bersebelahan buat duduk nongkrong tanpa ada yang merasa risih.







Di Jakarta Biennale 2013 dihadirkanlah band PMR (Pengantar Minum Racun) untuk memeriahkan suasana. Si Punk Rock antusias banget. Gw sempat lupa dengan band ini. Tapi begitu melihat penampakan vokalisnya alias Jhony Iskandar, gw langsung ingat bapak-bapak nyentrik-tembem ini!

(Foto ambil dari Google)
Band ini menghibur tingkat dewa! Lagu dangdut yang mereka bawakan berhasil bikin anak hispter (cowok) naik ke atas tiang terus joget striptis, anak punk mabok ngajak penonton untuk nonton secara damai, seniman bule pada tiba-tiba ngerti joget dangdut, dan semuanya yang hadir tiba-tiba merasa akrab satu sama lain dan bahagia.

Ini menjadi lagu pembuka sekaligus lagu encore mereka di Jakarta Biennale 2013.
Salut gw sama band yang isinya bapak-bapak semua ini. Pemain gendangnya (kalau nggak salah namanya Hari Muka Kapur) main gendangnya atraktif banget. Pake lari-lari kelilingin drum dulu buat ngitung timing yang pas untuk mukul, pemain tamborinnya semangat nyanyi bareng, vokalisnya Jhony Iskandar yang legendaris rajin nyeletukin kalimat-kalimat yang bikin ngakak.
Contohnya, pas penonton di atas panggung mulai penuh (iya, penonton pada naik ke atas panggung karena pengen nyanyi bareng sama sang vokalis) Jhony Iskandar meminta mereka turun dengan mengatakan…
“Penonton diharapkan keturunannya.”
HUAAAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA
Malam pembukaan Jakarta Biennale 2013 ini ditutup dengan sangat menyenangkan. Terima kasih PMR!