Konser Terakhir Mocca 15 Juli 2011

(Repost dari blog yang lama: 29 Juli 2011)

Demi Melepas Arina


Jumat (15/07) lalu menjadi konser terakhir band Mocca. Band asal Bandung ini memutuskan untuk vakum untuk jangka waktu yan
g tidak ditentukan. Semua karena Arina sang vokalis dipinang oleh pria berkebangsaan Amerika. Pernikahan yang akan berlangsung September mendatang di Long Beach, California itu membuat adik dari Dewi Lestari ini harus menetap di negeri Paman Sam selama minimal dua tahun agar bisa memperoleh green card.

Maka dengan berat hati diselenggarakanlah konser terakhir Mocca sebagai bentuk perpisahan Arina kepada fansnya yang biasa ia sebut sebagai Swinging Friends. Pada pukul 20.20 WIB para Swinging Friends yang berdatangan dari berbagai penjuru kota di Indonesia dan beberapa negara tetangga hadir memenuhi Hall A Basket Senayan. Acara yang direncanakan mulai pada pukul 20.00 WIB itu sempat mundur sekitar setengah jam. Awalnya ini membuat penonton mengira sebagai bagian dari acara. Tapi begitu konser dibuka dengan kabaret dari Bosmat SMA 7 Bandung ini, kita akan langsung menyadari bahwa panitia memang sepertinya kurang persiapan.

Konsep kabaret dengan tema Annabelle & The Music Box ini terkesan percuma. Sudah sewajarnya para Swinging Friends lebih ingin melihat aksi Arina cs., karena ini konser terakhirnya. Bukan melihat akting anak-anak SMA menari sambil lipsync lagu-lagu Mocca.

Syukurlah ada Ade Paloh & Mondo dari Sore, Endah & Rhesa, Float dan White Shoes & The Couples Company yang hadir bergantian dan membuat kita lupa dengan kabaret yang sibuk mondar-mandir berkeliling panggung. Bergantian mereka bernyanyi bersama dan mengiringi Arina. Seperti yang dilakukan Endah & Rhesa berduet menyanyikan lagu Me & My Boyfriend.
Ketidakrapihan panitia dalam menyelengg
arakan acara ini juga begitu terasa. Penonton bisa melihat para crew panggung dan tim dokumentasi acara berlalu-lalang seenaknya di atas pentas. Sehingga sangat mengganggu keindahan di mata penonton. Minimnya koordinasi panitia juga sempat dikeluhkan oleh Soleh Solihun dan Ringgo Agus Rahman yang menjadi storyteller atau MC pada malam itu. Di sela-sela becandaan mereka yang mengocok perut penonton, tersisip kritik terhadap panitia yang kerap kurang tepat dalam memberi arahan acara.

Namun setiap kita mendengar suara bening Arina, semuanya terasa termaafkan. Sepertinya semua orang setuju, bahwa wajar saja band yang juga terdiri dari Indra (drum), Rico (gitar) dan Toma (bass) memutuskan untuk vakum begitu ditinggal Arina. Karena memang vokal bening nan kekanak-kanakan dari perempuan bernama asli Arina Ephipania Simangunsong inilah yang menjadi nadi dari band swing itu. Semua lagu-lagu hit Mocca seperti I Remember, Do What You Wanna Do, Lucky Me masih berhasil membuat penonton bernyanyi bersama.

Begitu persembahan kabaret yang dipisah menjadi tiga segmen itu selesai, Mocca hadir kembali untuk membawakan lagu tambahan. Di sela-sela itu Arina menyelipkan cerita-cerita perjalanan Mocca dan hubungannya dengan masing-masing personil band yang terlibat di pada malam itu. Di sinilah baru terasa aura konser yang selama ini dinanti penonton. Yaitu konser intim dan hangat yang membuat penonton semakin merasa dekat dengan hidup band yang berhasil membuat radio-radio di seluruh Indonesia jadi menerima lagu Indonesia dengan lirik bahasa Inggris ini.

“Kami tidak menyangka, awalnya hanya dari kos-kosan di Sadangserang kami berempat, gitu ya, tiba-tiba sekarang ditonton sama kurang lebih dua ribu orang. Terima kasih banyak!” ujar Arina dengan logat Sundanya yang kental. Ia kemudian membawakan lagu nasional Tanah Air. Ia mengaku kalau lagu itu baru terasa maknanya begitu ia tahu ia harus pidah ke Amerika Serikat. Yang ia tidak tahu adalah  dua ribu penonton yang hadir pun ikut merinding karenanya.

“Terima kasih banyak atas semua perhatiannya selama ini. Sudah dengerin Mocca. Ada yang mengoleksi CD atau mungkin hanya sekedar nge-download atau beli bajakan, nggak apa-apalah. Pokoknya kami sangat bersyukur banyak orang yang menghargai karya kami selama ini. Saya akan sangat merindukan kalian semua,” ujar Arina dari atas panggung. Konser pun ditutup dengan lagu Life Keeps On Turning. Penonton lalu memberikan standing ovation. Arina pun menangis karena tak kuat menahan haru sambil memeluk anggota band Mocca lainnya.

Setelah dibaca lagi sekarang:

-Harusnya di blog ini ada foto-foto oleh Wahyu AP, fotografer Koran Jakarta yang jadi teman liputan gw waktu itu. Sayangnya perpindahan blog ini membuat foto-foto itu nggak ikutan pindah alias hilang T__T

-Gw ingat betapa anak-anak reporter waktu itu kecewa dengan penyelenggaraannya yang kurang rapi. Dan banyak yang kaget bahwa konser terakhir itu tidak begitu terasa karena konsep yang menurut kita semua nggak pas dengan momentumnya.

-Tapi ya, Arina sekarang itu udah balik ke Indonesia, lho. Dan waktu itu gw pernah dengar Mocca udah manggung dan aktif lagi. Padahal waktu itu katanya dua tahun di Amrik dulu. Hmm… :-/

-Tapi mau bagaimana pun juga, gw suka banget sama band yang satu ini. Mereka berkarya secara serius dan niat.

 

Comment

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: