(Repost dari blog yang lama: 18 Januari 2011)
(Perubahan gaya tulisan di blog ini memang disengaja. Karena blog ini memang ditulis untuk keperluan blog kantor)
Aku mau cerita pengalamanku mewawancarai N.E.R.D.
Masih pada ingat dong kalau 10 Januari 2011 itu N.E.R.D manggung di Istora Senayan Jakarta? Nah, aku dan Mariska alias Uung ditugaskan untuk meliput konser tersebut. Sejujurnya aku itu nggak ngefans sama N.E.R.D tapi juga nggak benci sama mereka. Namun karena ini tugas, maka suka nggak suka aku harus meliput band yang terdiri dari Pharrell Williams, Chad Hugo dan Shay Haley itu.
Seminggu sebelum konser dilangsungkan, hatiku udah mulai cenat-cenut persis seperti kayak yg dibilang SM*SH di lagunya I Heart You. Tapi bedanya, cenat-cenut hatiku di sini bukan karena aku jatuh cinta. Tapi karena takut! Kenapa eh kenapa jadi takut? Jujur aku takut kalau ternyata ada sesi wawancara dengan N.E.R.D.
Pada masih ingat nggak kalau tahun 2009 lalu N.E.R.D hampir aja manggung di Indonesia, tapi dibatalkan tepat sehari sebelumnya karena ada masalah dengan konsernya di Malaysia? Yang aku dengar saat itu, konser mereka di Malaysia dibatalkan karena mereka dianggap terlalu vulgar untuk negeri jiran tersebut. Tapi kenapa malah Indonesia ikut-ikutan dibatalkan? Emang negara kita salah apa???
Sejak itu aku berkesimpulan kalau N.E.R.D itu adalah grup yang anggotanya moody-an. Abis, masa bisa seenaknya membatalkan konser di negara kita? Aku juga sering mendengar selentingan kalau banyak promotor Indonesia yang memang malas mendatangkan musisi rap atau hip-hop. Soalnya Mereka itu biasanya orang-orang yang moody dan suka bertingkah seenaknya. Termasuk membatalkan konser karena alasan-alasan sepele.
Nah, karena pengetahuan-pengetahuan itulah yang membuat aku jadi tambah ketakutan untuk wawancara N.E.R.D. Abis kalau mereka orangnya moody-an banget, bisa-bisa kalau aku salah ngomong sedikit, mereka langsung ngambek dan nggak mau jawab pertanyaanku. Mending kalau dia nggak mau jawab pertanyaanku, kalau dia malah langsung batalin konser karena aku salah ngomong gimana??? Mending batalin konser, kalau dia malah lempar meja ke mukaku karena aku salah ucap gimana??????? Oke, kayaknya yang barusan lebay ya. Mana mungkin ya N.E.R.D lempar meja ke mukaku. Soalnya aku kan jago nangkis. (Eeeeeaaaaaa!)
Yah pokoknya aku takut banget lah saat itu. Syukurlah lima hari sebelum konser, ternyata aku dapat kabar kalau GADIS nggak dapat wawancara sama N.E.R.D. Soalnya pihak N.E.R.D kayaknya nggak punya banyak waktu untuk wawancara. Tentu saja aku lega saat itu. Saking leganya, aku sampai duduk terpekur di mejaku.
Ternyata saat aku duduk terpekur itu, Gilang yang tak lain adalah tim Marketing GADIS melihat ekspresi wajahku. Dia pikir ekspresi wajah terpekur itu adalah ekspresi sedih. Maka Gilang yang kasihan padaku, diam-diam menghubungi pihak promotor konser N.E.R.D dan mencoba membujuk lagi agar aku bisa mewawancarai N.E.R.D.
Maka pada Jumat, 7 Januari lalu, aku pun diberitahu via email oleh Gilang kalau aku mendapat wawancara dengan N.E.R.D!!!! Aura horor tiba-tiba melanda diriku. Untuk lebih jelasnya, perasaanku saat itu adalah seperti melihat hantu Sadako keluar dari tivi, terus dia ngupil, terus dia kejar-kejar aku supaya bisa nempelin upilnya ke badanku. HOROR BANGET KAN!!!!!!!!
Setelah merasa horor, aku kemudian merasa marah banget sama Gilang. Tapi karena niatnya baik banget, maka aku hanya bisa menahan kemarahan itu dalam hati. Aku mendapat email itu Jumat sore. Dan aku akan mewawancarai N.E.R.D Senin, 10 Januari siang. Oke, waktunya terlalu sedikit kalau hanya dihabiskan untuk marah-marah.
Aku hanya punya waktu sedikit untuk mencari-cari bahan pertanyaan via internet. Begitu terkumpul sekitar sepuluh pertanyaan, aku langsung minta Marisa alias Boby untuk mengartikannya ke dalam bahasa Inggris. Aku ogah banget salah ngomong bahasa Inggris di depan N.E.R.D. Bukan ke soal malunya. Tapi lebih ke soal takut mood N.E.R.D berubah kalau dia tahu yang mewawancarai mereka bahasa Inggrisnya nggak oke. Dan Boby selaku Sarjana Sastra Inggris UI dan temanku yang baik, ia pun bersedia membantuku dengan senang hati.
Senin, 10 Januari 2011
Walaupun pertanyaan-pertanyaan canggih sudah ada di tangan, tapi aku masih tetap saja nggak bisa menghilangkan perasaan takutku. Sepanjang weekend, tidurku nggak nyenyak. Sepanjang hari aku hanya bengong dan nganga aja karena grogi. Dan setiap aku solat, aku pasti berdoa sampai nangis untuk minta keberanian dan bimbingan dari Allah SWT. Kayak di sintron-sinetron gitu deh….
Ketika aku sampai kantor, takutku semakin menjadi-jadi. Pada saat istirahat makan siang, aku nggak selera untuk makan. Tapi aku paksakan untuk tetap makan. Karena kalau aku nggak makan, terus badanku kurang energi, terus aku pingsan di depan N.E.R.D, bagaimana aku bisa menangkis lemparannya meja nanti, coba?
Teman-temanku yang lain mencoba memberiku semangat dengan berkata…
Asri: “Udah santai aja. Ingat-ingat aja kalau muka Pharrell itu cakep.”
Yani: “Jangan dipikirin yang jelek-jelek terus. Nanti jadi beneran jelek, lho.”
Ocha: “Ho-oh. Pharrell cakep!”
Uung: “Saya doakan, Pharrell itu akan baik sama kamu.”
Egi: “Emang Farel itu baik, kok! Dulu kan gue udah pernah wawancara dia. Baik banget kok orangnya.”
Aku, Asri, Yani, Ocha, Uung: “Emang Egi pernah wawancara Pharrell???????”
Egi: “Pernah. Farelnya Cinta Fitri kan? Si Teuku Wisnu?”
Aku, Asri, Yani, Ocha, Uung: *GUBRAG!*
Selesai makan siang, aku dan Uung pun berangkat ke hotel Ritz Carlton Mega Kuningan untuk wawancara. Begitu sampai, ternyata udah banyak media yang stand by di sana. Saat itu aku perasaan takutku sedikit berkurang. Soalnya selain ada banyak media yang ikutan wawancara. Aku juga jadi bersyukur aku bisa ikutan wawancara. Soalnya kalau media lain dapat wawamcara N.E.R.D masa GADIS nggak dapat. Gengsi dong!
Aku dan Uung disuruh menunggu sebentar karena ruangan wawancaranya sedang dipersiapkan. Setelah menunggu, aku dan sepuluh media lainnya dipersilahkan duduk di sebuah meja bundar. Karena aku kebagian wawancara, maka aku minta tolong Uung untuk yang jadi juru potret. Sementara itu aku coba berbincang sama teman-teman media yang ada. Ternyata aku baru tahu kalau kami hanya akan dapat waktu wawancara sekitar sepuluh menit. Artinya satu media satu pertanyaan dong?
Ya udahlah ga apa-apa. Aku pun berdiskusi sama teman-teman media lain agar kita bertanya secara bergantian aja biar semuanya dapat jatah bertanya. Teman-teman media lain pun setuju dengan usul tersebut.
Perundingan kami sempat terhenti karena ada pihak panitia yang datang menyela. Dia bilang begini.. “Teman-teman media tolong nanti pertanyaannya yang segar-segar aja ya. Soalnya N.E.R.D ini masih capek. Takutnya kalau ditanya pertanyaan yang nggak enak, mereka jadi bete.”
O-oh…… Perasaan horor itu datang lagi.
Dan tidak berapa lama N.E.R.D datang memasuki ruangan. Ternyata mereka hanya berdua. Yaitu Shay Haley dan Pharrell Williams. Katanya Chad Hugo nggak bisa ikutan ke Indonesia. Aku langsung baca bismilah dan membatin, Adis udah nggak ada waktu lagi untuk takut. Orangnya udah datang. Do your job!
Lalu terjadilah apa yang selama ini nggak aku sangka. Pharrell dan Shay menyapa kami dengan ramah dan tersenyum. Aku langsung terpesona melihat senyum manis Pharrell! Seketika aku seperti merasa ada suara Glenn Fredly menyanyikan lagu terpesona…..ku pada pandangan pertama…..
Dan sesi wawancara pun langsung dimulai. Seperti perjanjiannya, tiap media menanyakan satu pertanyaan. Dan ketika sampai pada giliranku, aku pun berhasil menanyakan pertanyaan dengan lancar dengan kadar perasaan gugup yang jauuuuuh berkurang. Dan Pharrell selaku frontman menjawab pertanyaanku dengan jelas dan berbobot. Pharrell selalu menjawab pertanyaan dari wartawan dengan melihat langsung ke mata sang penanya. Dan hal itu juga ia lakukan padaku. Oh Tuhan, hatiku langsung berdebar kencang. Seketika aku mendengar lagu RAN yang liriknya begini…. Ku rasa ku tlah jatuh cinta…..pada pandangan yang pertama…..
Dan yang makin bikin aku nggak nyangka lagi adalah, Pharrell bertanya begini setelah ia selesai menjawab pertanyaanku…
“Did my explanation answered your question?”
Ya ampuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuun! Dia perhatian banget siiiiiiiiih! >______<
Lalu aku bilang begini….
“Actually I have another question, if you don’t mind?”
“Oh okay.”
Lalu aku tanyalah pertanyaan selanjutnya. Aku tahu sih aku udah berbuat curang dan tidak sesuai perjanjian yaitu satu media hanya akan menanyakan satu pertanyaan aja. Karena waktunya mepet. Aku tahu sih mungkin ada beberapa teman-teman media yang kesal dengan tindakan nekatku. Tapi ampunilah aku yang sedang jatuh cinta sama Pharrell ini…. Mengertilah perasaanku….
Dan karena tindakan nakalku, benar saja baru sampai ke wartawan yang ketujuh, waktunya sudah keburu habis. Bodyguard N.E.R.D yang badannya super gede pun datang untuk mengusir kami secara halus. Tapi kau tahu apa yang dilakukan sama Pharrell????? Dia malah menyuruh bodyguard-nya untuk pergi.
“Hold on. Hold on. Let them finish their each question,” kata Pharrell dengan gaya sangat cool.
Omaygaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat!!!!! Aku pengin pingsan rasanya karena nggak bisa menahan kebaikan hati dari PhaYang—> ini adalah panggilan mesraku untuk Pharrell. Artinya Pharrell Sayang.
Singkat cerita, masing-masing media berhasil menanyakan pertanyaan mereka. Panitia nggak memperbolehkan kami untuk foto bareng sama N.E.R.D. Karena waktunya udah mepet banget dengan konferensi pers. Tapi Pharrell nggak meninggalkan meja sebelum menyalami kami semua. Sempat ada pikiran kalau aku pura-pura pingsan saat itu, kira-kira Pharrell akan menangkapku dan memelukku nggak ya? Tapi begitu melihat bodyguard-nya yang badannya super gede itu, entah kenapa aku merasa itu bukan ide yang bagus.
Aku dan Uung meliput konferensi pers tersebut. Di situ Pharrell menjelaskan ke seluruh khalayak media kenapa pada tahun 2009 N.E.R.D batal manggung ke Indonesia. Ternyata saat mereka lagi manggung di Malaysia, begitu mereka turun panggung pihak berwajib Malaysia langsung menahan pasport mereka. Dan mereka diboyong ke penjara. Karena lagu-lagu mereka dianggap vulgar dan tidak sopan. Mau nggak mau, mereka pun membatalkan konser mereka di Indonesia pada saat itu.
Oooh, ternyata begitu tokh duduk perkaranya….
Konferensi pers selesai. Karena konsernya masih beberapa jam lagi, maka aku dan Uung pun memutuskan untuk menunggu di kantor aja. Sesampainya di kantor, teman-teman di kantor langsung bertanya soal wawancara itu. Aku pun menjawab dengan berbunga-bunga kalau kini aku jatuh cinta sama Pharrell Williams yang tadinya begitu aku takuti ^_^
Setelah dibaca lagi sekarang:
-Oh Phayang…..
-Meskipun dulu aku tergila-gila ama Phayang, namun kini hatku telah tertawan oleh Si Punk Rock.
-Kangen liputan lagi -___-
-Kangen wawancara musisi luar negeri -___-
Ini cuplikan N.E.R.D. konser di Jakarta. Video milik Katya Talanova