Review: 3 Doa 3 Cinta

(Repost dari blog yang lama: 22 Desember 2008)

Category: Movies

Genre: Drama

Rate: 4 out 5

Film ini menceritakan tentang 3 orang cowo pesantren yang punya keinginan dan cita-cita masing-masing. Tapi yang gw inget nama tokohnya cuma Huda doang yg diperanin Nicolas Saputra. Yang dua lainnya tuh nama aslinya sama-sama Yoga. Yang satu, Yoga Pratama dan Yoga Satatagama apalah gitu. (Pokoknya mohon maaf atas kekurangan memori gw yak!)

Intinya nih si Huda yg diperanin Nicolas Saputra itu pengen banget ketemu sama ibunya yg ninggalin dia di pesantren sejak umur 11 tahun. Si Yoga Pratama pengen nerusin usaha bapaknya punya studio syuting kawinan. Dan Yoga satu lagi pengan mati sahid terus masuk surga. Eh, gw inget! Nama tokoh Yoga Satatagama itu Sahid! Karena ada dialognya yg bilang dia pengen jadi orang seperti namanya yaitu Sahid.

Keinginan Huda utk ketemu ibunya membuat ia ketemu sama Dona Satelit (Dian Sastro) yang matre. Terus Yoga Pratama berhasil punya video-cam gara-gara ibunya nikah lagi ama cwo tajir. Dan Sahid makin mantab pengen mati sahid ketika tanahnya dibeli sama bule dengan harga terlalu murah.

Yang gw suka dari film ini:

-Akting Dian Sastro keren! Lo klo mau liat Dian Sastro jadi norak dan joget hot patah-patah kayak penyanyi dangdut beneran, film ini adalah film yang harus lo tonton.

-Akting para Yoga baguuus! Kangen ngeliat Yoga Pratama yg menghilang, pas balik ke dunia akting lagi dia ternyata ga mengecewakan sama sekali, menurut gw. Dan Akting Yoga ‘Sahid’ lebih bagus lagi! Gw blom pernah ngeliat dia sebelumnya, tapi mulai sekarang gw ga akan lupa ama dia.

-Ceritanya membumi banget dan seimbang. Ga melulu menampilkan sisi baik dari sebuah pesantren tapi juga sisi buruknya yg diangkat.

-Ada beberapa adegan lucu yang ga dibuat-buat.

Yang gw ga suka dari film ini:

-Nicolas Saputra bermain bagus. Tapi so-so aja. Maksudnya kita tuh dah tau dia bisa akting dan di sini ga ada gebrakan tertentu yg bikin kita berdecak kagum, seperti yang kita lakukan pada akting Dian Sastro.

-Bagian Dian Sastro itu terlalu sedikit untuk ditampilkan di poster. Menurut gw seharusnya muka yang ada di poster itu mukanya para ketiga cowo pemeran utama. Tapi gw mengerti sih klo muka Dian sastro itu diperlukan untuk alasan komersil.

-Kayanya ada satu adegan dimana Nico ga hafal dengan ayat Al-Qur’an yg dia ucapkan. Jadi di-dubbing deh.

-Ada beberapa gambar yg diambil dengan diam dan lamaaaaaaaaaaa banget. Sampe rasa-rasanya tuh kalo kita nonton tivi langsung pengen pindah channel aja krn lama banget.

Tapi so far, gw suka, puas, dan merekomendasikan film ini untuk ditonton. Karena selain ceritanya bagus, film ini juga jadi ‘humas’ yang bagus untuk pemulihan nama baik Islam yg selama ini disalah artikan sebagai teroris.

Setelah dibaca lagi sekarang:

-Gw masih ingat adegan joget noraknya Dian Sastrowardoyo. Nggak percuma sih dia jadi aktris mahal. Soalnya dia memabg total dan berkualitas.

-Gw sampai sekarang masih benci sama Nicolas Saputra sang diva versi lelaki ini. Tapi kalau soal akting dia memang bagus, sih. 

-Nurman Hakim kok nggak bikin film lagi ya? 

-Kangen sama film Indonesia yang jujur kayak film ini

Comment

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: