Review: Pencarian Terakhir

(Repost dari blog yang lama: 18 November 2008)

 

Category: Movies

Genre: Mystery & Suspense

Rate: 4 out of 5

 

Gw berani bilang film ini bagus. Soalnya sejauh ini film ini termasuk salah satu film yang ‘pas’ kriteria gw.

Film ini menceritakan tentang sekelompok anak muda yang pergi naik gunung. Tahu-tahu mereka hilang ga ada kabar. Padahal mereka seharusnya udah ngelapor dari tiga hari yg lalu. Maka kakak salah satu dari korban yang hilang (Richa Novisha) pergi menyusul utk mencari adiknya bersama teman-temannya (Lukman Sardi, Yama Carlos, dan Alex Abbad).

 

Yg gw suka dari film ini:

– Set dan propertinya ga asal-asalan. Kelihatan banget kalo sutradara rela repot demi dapat set yang nyata. Ini mungkin karena sang sutradara yg lulusan Columbia College of Hollywood dan film pendeknya pernah mendapatkan penghargaan The Most Professional Set kali ya. Jadi pas bikin film ini pun set-nya ga main-main.

– Dialognya pas dan ga sinetron

– Semua aktor dan akrtis dapat bagian yg sama dan pas. Jadi semua karakter memang bermain, bukan buat pemanis doang.

– Banyak memasukkan unsur takhayul yg kemudian dikemas jadi unsur nyata. Jadi membuat kita mengerti apa yg mungkin terjadi di lapangan.

– Gw bisa merasakan tegang dan seramnya film ini sih (ga tau klo org lain), padahal ‘hantu’nya cuma dapat bagian dikiiiiiiiit doang.

-Lukman Sardi keren!

 

Yg ga gw suka dari film ini:

– Richa Novisha aktingnya template. Karena di film ini kebanyakan dia harus berakting jadi kakak yg banyak pikiran dan mengkhawatirkan adiknya yang hilang, tapi aktingnya tuh cuma gini doang…… ‘tarik napas dalam-dalam, mengerutkan bibir kaya nahan nangis, menyibak poni, tarik napas dalam-dalam lagi, ga mau lihat orang yang ngajak dia ngomong, lalu mengerutkan bibir lagi.’ Yaaaaaaaaah! Cape deh! Karena keseringan dia begitu, gw ga mendapat hawa-hawa khawatir dari aktingnya, malah gw pikir dia kaya lagi diputusin pacar. Apalagi muka dia tuh manis banget! (Klo gw cowok, gw pasti naksir deh.) Tapi saking manisnya dia, dia jadi ga cocok main film semacam ini. Setidaknya gw belum melihat dia berhasil di film ini. Dia emang kerennya memerankan peran cewek manis nan polos.

– Posternya ga matching ama cerita.

– Make up luka-lukanya kurang bagus. Gw bisa melihat dengan jelas bahwa efek luka-luka itu hanya Betadine.

– Skoringnya suka ga matching. Giliran adegan Lukman Sardi berbaik-baik ria sama Richa Novisha langsung deh keluar sound romantis selayaknya film komedi romantis. Hilang deh nuansa horornya yg dari tadi dibangun!

 

Tapi ya itu tadi, gw berani bilang film ini bagus. Gw ga sabar pengen ngelihat film lain karya Affandi Abdul Rachman sang sutradara film in.

 

Setelah dibaca lagi sekarang:

-Film ini bagus!

-Gw melewatkan film Affandi Abdul Rachman yang Heartbreak.com dan Heartbreak.com 2. Menyesaaaaaaaaaaaaaal T__T

 

 

 

 

Comment

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: