(Repost dari blog yang lama: 26 Oktober 2008)
Category: Music
Genre: Indie Music
Artist: Everybody Loves Irene
Rate: 2 out of 5
Kata yang paling tepat untuk mendeskripsikan album ini adalah gunda-gulana. Unsur mellow dan gloomy terbagi rata di semua lagu di album ini. Nggak peduli walau perpaduan synthesizer dengan drum yang menjadi di intro di lagu Ecstasy, tapi tetap beat-nya yang teratur dan sound keyboard yang diset layaknya organ gereja menjadikan suasana gloomy tetap bertahan. Padahal sound gitar udah melengking, lho. Belum lagi vokal Irene yang tinggi bernyanyi dengan konstan nan gemulai. Salut untuk band ini yang dapat membangun suasana gloomy nan depresif. Makanya sebaiknya jangan dengerin album ini kalau lagi stres ya.
Lalu, kenapa gw hanya memberi 2 bintang? Itu semata-mata karena musik semacam ini bukan selera gw.
Setelah dibaca lagi sekarang:
-Gw nggak suka musiknya. Yang gw ingat cuma aura galau mau bunuh diri yang tersirat dari lagu-lagunya.
-Tapi ‘keren’nya dari musik indie adalah makin nggak lo ngerti musiknya, makin makin tersegmen pendengarnya. Dan makin tinggilah derajat lo kalau elo bisa mengerti (setidaknya sok ngerti) musik mereka. Nggak semua indie itu keren. Hanya eksklusifitasnya yang membuat seolah-olah jadi keren.